KUMPUL CUCUL,
ORA KUMPUL UCUL
Berkumpul tombok,
tidak berkumpul lepas.
Makna dari ungkapan
di atas adalah : Orang yang terlibat dalam sebuah perkumpulan atau organisasi,
apapun namanya, ia harus siap tombok, sedangkan orang yang tidak mau berkumpul
dengan berkegiatan dalam masyarakat, ia akan terlepas dari komunitasnya.
Kumpul Cucul
Untuk membangun persaudaraan, untuk
merekatkan kekerabatan, untuk menjalin silaturahmi, orang perlu berkumpul,
karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial.
Media berkumpulnya bisa dalam
berbagai bentuk, misalnya arisan, rapat RT, reuni, trah, kelompok olah raga,
kelompok seni, jamaah pengajian, kelompok ronda, atau bentuk organisasi
maupun paguyuban lainnya.
Mereka yang terlibat di dalamnya
mesti siap untuk _cucul_ alias siap tombok. Bisa tombok waktu, tenaga, pikiran,
perasaan, bahkan bisa juga tombok materi. Harapannya, segalanya akan
terbayarkan dengan bertambahnya saudara yang tidak bisa dinilai dengan materi,
dan juga mendapatkan kepuasan diri yang lain.
Ora Kumpul Ucul
Orang yang tidak pernah menjalin
silaturahmi, tidak mau berkumpul, selalu menutup diri, tidak mau terlibat dalam
kegiatan masyarakat, tidak tergabung dengan komunitas apa pun, bahkan di dunia
maya seperti WA, fb, twitter, dsb mereka juga tidak eksis, ia pasti akan
kehilangan banyak teman, terputusnya tali persaudaraan.
Ucul alias lepas, sulit dicari, tidak bisa
dihubungi. Hidup dalam sunyi, sepi, sendiri, tanpa kawan tanpa teman, bahkan
tanpa harapan. Sungguh menyedihkan...!!!
Ngendikané Simbah :
"Nadyan ora sugih bandha, nanging sugiha mitra lan sedulur”
(Walaupun tidak kaya harta, tetapa kaya akan teman dan saudara)
Tetap semangat.
JANGAN PERNAH
MEMUTUS TALI SILATURAHMI...!!!
No comments:
Post a Comment