THE POWER OF
ENTHUSIASM
Mungkin banyak
pihak yang belum tahu bahwa kata antusiasme (enthusiasm) berasal dari kata bahasa Yunani yaitu entheos, yang berarti Tuhan Menyertai.
Meskipun KBBI mengatakan bahwa arti antusias adalah bergairah, bersemangat,
namun saya lebih senang memaknai dari estimologi aslinya, yaitu Tuhan Menyertai.
Maka dalam short
session The Power of Enthusiasm yang saya sampaikan kepada teman-teman
dari Etana Biotech, selama lebih kurang 3 jam beberapa waktu yang lalu, justru
kehadiran Tuhan dalam bekerja ini yang saya tekankan.
Menurut Arfan
Pradiansyah dalam bukunya I Love Monday,
tingkatan kerja seseorang dikelaskan menjadi 3 tingkatan.
1. Tingkatan kerja
terendah hanya sebagai sebuah JOB. Namanya juga job, maka akan
selalu ada yang namanya job desc,
sesuatu yang digariskan oleh orang lain. Kendali berada di luar diri
kita.
2. Tingkatan kerja
selanjutnya, Job is a carrier. Dalam tingkatan ini penentu nasib adalah diri
kita sendiri. Kita mau tetap menjadi karyawan biasa atau manager, itu semua
tergantung kinerja yang kita upayakan.
3. Tingkatan kerja
tertinggi, Job is a calling. Yang namanya panggilan itu datangnya dari Tuhan.
Sejak dari perut ibunda, Tuhan sudah menuliskan di lauhul mahfuz, untuk apa
sebenarnya kita diturunkan ke bumi ini. Ketika orang sudah mengenali
'panggilannya' tadi maka dia akan menjadi seorang sufi dalam pekerjaannya.
Kenapa? Karena dia merasa bahawa Tuhan selalu menyertai. Entheos.
Antusias.
Maka Kawan,
berhati-hatilah ketika kerja Anda, apapun jabatan Anda sudah mulai kehilangan
antusiasm. Karena itu bukan berarti Anda sedang kehilangan gairah atau semangat
seperti kata KBBI, namun bisa jadi saat itu Anda sedang kehilangan Tuhan Anda.
Kita tahu bahwa Tuhan tidak mungkin hilang, maka yang mungkin terjadi adalah
kita sedang menutupi keberadaan Tuhan tadi.
Dalam bahasa Inggris
kita mengenal kata kerja covered,
atau covert sebagai kata sifatnya,
yang artinya adalah menutupi atau tertutup. Dalam bahasa Arab padanan katanya adalah
kafaro, kata sifatnya adalah kufur dan pelakunya disebut kafir.
Astagfirullahal adziim, ternyata
seseorang yang bekerja tanpa semangat, bisa disamakan dengan orang yang menutup
hatinya dari keberadaan Tuhannya. Dan dia
ini sudah bisa menyandang gelar kafir.
Maka Kawan, agar
kita senantiasa antusias, selalu temukan sebuah tujuan di balik setiap aktifitas keseharian kita. Untuk lebih
mudahnya, tanyakan saja 3 hal ini dalam hati Anda:
1. Untuk apa aku dilahirkan di dunia ini dan dalam waktu
sekarang ini?
2. Apa kontribusi yang bisa aku berikan kepada alam
sekitarku ini?
3. Ketika mati
nanti aku ingin dikenal sebagai apa?
Semoga
bermanfaat
Tabik
-haridewa-
Happiness Life
Coach
No comments:
Post a Comment