Sunday, July 28, 2013

PENYEBAB HIPERTENSI


Tahukah anda bahwa ternyata 90% dari kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya yang pasti. Artinya, hanya 10% kasus yang penyebabnya diketahui dengan jelas.

HIPERTENSI ESENSIAL

Untuk memudahkan penggolongan, maka hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui disebut sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Hipertensi golongan ini tetap menjadi sesuatu penyakit yang misterius yang kemudian dikaitkan dengan beberapa faktor resiko.

Contohnya, hipertensi esensial cenderung terjadi dalam lingkungan keluarga. Kalau salah satu orang tua terkena hipertensi esensial, maka ada kecenderungan anak keturunannya menderita hipertensi juga. Pria cenderung lebih rentan dibandingkan dengan wanita. Umur dan ras juga merupakan faktor resiko. Di Amerika misalnya, keturunan Afro-Amerika (berkulit hitam) memliki kejadian hipertensi lebih tinggi dibanding penduduk kulit putihnya.  

Hipertensi esensial berkaitan erat dengan diet dan gaya hidup. Orang dengan berat badan berlebihan (overweight) cenderung untuk mengidap hipertensi. Hubungan yang sangat erat antara konsumsi garam dengan hipertensi jelas sudah tidak terbantahkan. Di kepulauan Jepang Utara misalnya, penduduknya mengkonsumsi garam terbanyak di dunia. Mereka mereka memiliki kejadian hipertensi terbesar di dunia pula. Sebaliknya, orang-orang dengan konsumsi garam yang sedikit, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda hipertensi sama sekali.

Penderita hipertensi esensial menunjukkan adanya semacam korelasi antara faktor, kondisi dan kebiasaan sebagai berikut:
  • Kurangnya kegiatan fisik atau olah raga
  • Kegemukan atau obesitas
  • Stres
  • Perokok berat
  • Kebiasaam minum atau kecanduan alcohol
  • Kebanyakan makan yang asin-asin
  • Faktor genetika, adanya riwayat saudara dekat menderita hipertensi
  • Usia lanjut lebih rentan terkena hipertensi
HIPERTENSI SEKUNDER

Ini adalah golongan hipertensi yang penyebabnya diketahui dengan jelas dan pasti. Penyebab paling umum dari hipertensi sekunder ialah penyakit ginjal. Paling sering adalah adanya tumor atau kelainan yang merangsang kelenjar adrenalin (suatu kelenjar yang letaknya di atas kedua ginjal) untuk memproduksi lebih banyak adrenalin sehingga tekanan darah meningkat.

Pil anti-hamil yang mangandung estrogen serta kehamilan juga bisa menyebabkan hipertensi sekunder. Kondisi atau penyakit lainnya yang menyebabkan hipertensi ialah kecanduan alcohol, merokok, kelainan fungsi thyroid serta penyempitan pembuluh darah aorta yang merupakan kelainan bawaan (disebut juga aorta coarctation)

Kebanyakan kasus hipertensi sekunder dapat disembuhkan dengan mengobati kondisi atau penyakit penyebabnya. Sedangkan hipertensi esensial atau pirmer tidak bisa diobati, namun ditangani dengan pemberian obat-obatan anti-hipertensi atau perawatan lainnya guna mengurangi dampak negatif dari hipertensi 

Semoga bermanfaat

By: Bambang Irawan


No comments:

Post a Comment