Tuesday, June 30, 2015

OBAT ANTI NYAMUK

SEPUTAR OBAT ANTI NYAMUK

Buat pengetahuan seluruh keluarga. Dari penulis yang kerja di “B”. Mudah-mudahan artikel dibawah ini bisa bermanfaat.
Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang saya geluti. Tapi sebagai orang yang sedikit banyak tahu saya merasa berdosa bila tidak menyampaikannya. Silakan di forward bila perlu.
Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? Ampuhkah? Berapa harganya?
Itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk. Tapi, berapa banyak yang bertanya, AMANKAH?
Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesia yang benar-benar ampuh dan AMAN.
Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar-benar aman.
Saya sedih melihat iklan-iklan di TV dan media lain yang menyesatkan. Tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak bikin batuk dan wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan, karena seolah-olah dengan menggunakan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes internal tapi tidak serius ditanggapi.

Baygon mengandung 2 racun utama, yaitu Propoxur dan Transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik. Sedangkan Transfluthrin relatif aman hingga saat ini.

Saya pernah kerja di pabrik propoxur lebih dari 1,5 tahun jadi saya tahu banyak tentang ini. Saya juga pernah "mabuk" propoxur karena menyentuhnya dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan, 7 hari panas dingin tidak keruan. Dengan sarung tangan saja efeknya luas biasa, apalagi dengan interaksi langsung?

Kalau yang lain bagaimana? HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar, bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon, tapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur, tapi juga DDVP atau dichlorvos, zat turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah tapi berbahaya. Pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, Raid dan Mortein memang non-propoxur dan non-DDVP, tapi keampuhannya sangat diragukan. Mereka hanya efektif melawan nyamuk Aedes, tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita).
Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi indikasi bahwa kita tidak boleh berada di ruangan tersebut selama bau masih tercium, kurang lebih selama 1 jam.

Obat nyamuk tipe lain bagaimana? Sama saja.

Obat nyamuk bakar jelas menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektriknya). Penggunanaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, Sari Puspa/Soffell, atau Lavender gimana? Ketiganya mengandung racun bernama Diethyltoluamide atau DEET. DEET ini sangat korosif, Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu terkena kulit kita?

Jadi, sekali lagi telah terjadi pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit. Mana mungkin zat yang jelas-jelas merusak kulit dapat merawat kulit. Bahkan setelah ditambahi embel-embel menggunakan Aloe Vera atau zat pelembab lain, tetap saja berbahaya. Jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak di bawah usia 2 tahun.

Jadi, gimana? Back to nature, kalau malam pakai kelambu. Kalau siang pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan gunakan dengan bijak.


No comments:

Post a Comment