Tuesday, July 10, 2018

TEKNOLOGI ROBOTIC

TEKNOLOGI ROBOTIC
Sangat menarik sebetulnya bagaimana Prof. Habibie menceritakan teknologi robotic yang digunakan dalam operasi untuk memperbaiki kerusakan katup jantungnya.
Teknologi micro-robotics yang baru ditemukan sekitar 7 tahun yang lalu, dimasukkan kedalam pembuluh darah menggunakan kateter, bisa memperbaiki katup jantung dengan memasang jepitan yang terbuat dari biomaterial.
Yang menarik bagaimana micro-robot tersebut bisa bermanuver menuju posisi yang tepat dengan bantuan sistem positioning ultra sonic 3 dimensi yang dimasukkan melalui esophagus dan diletakkan sangat dekat dengan jantung.
Selain membantu micro-robot memberikan posisi nya, sistem positioning ultra sonic 3 dimensi juga bisa memberikan gambaran yang sangat jelas dari jantung pasien pada dokter cardiolog juga memberikan posisi, kondisi dan orientasi micro-robot tersebut, sehingga dokter yang melakukan penanganan bisa memonitor dan memandu gerakan micro-robot nya.
Instruksi untuk memastikan posisi pemasangan penjepit katup jantung dapat dimonitor dengan sangat presisi sehingga pada posisi yang tepat tersebut micro-robot dapat di instruksikan untuk memasang penjepit atau clip yang terbuat dari biomaterial yang dapat diterima dengan baik oleh tubuh manusia.
Apabila penjepit itu salah dalam pemasangannya, masih bisa untuk mengirim instruksi kepada micro-robot untuk membuka kembali penjepit yang telah terpasang.
Pada katup jantung Prof. Habibie telah dipasang 2 buah penjepit yang telah sukses memperbaiki kebocoran aliran darah yang merupakan penyebab dari sakit beliau. Prof. Habibie yang ditangani pada hari Rabu yang lalu, hari ini hari Minggu, hanya 4 hari sesudahnya, telah bisa mengajak makan malam di restaurant diluar rumah sakit di tengah kota Starnberg.
Suatu bukti lagi bagaimana teknologi mampu memberikan solusi nyata bagi usaha penyembuhan suatu penyakit yang tidak mungkin bisa dilakukan dengan metoda konvensional sebelum nya.
Maaf kalau uraian ini agak panjang, namun hal ini sangat penting dan menarik dengan harapan agar dunia kedokteran di Indonesia juga bisa mengambil manfaat teknologi dari disiplin ilmu lain, dalam kasus ini teknologi micro-robotics untuk memberikan pelayanan penyembuhan penyakit bagi masyarakat Indonesia.
Starnberg, 18 Maret 2018.

No comments:

Post a Comment