Sunday, January 16, 2022

KEKERASAN DI SOSMED

INTERNET TROLL.....

Merdeka ! 

Seringkali kita membaca tulisan  atau respon kasar di Sosial Media. Tidak pandang bulu, bahkan presidenpun mendapat komentar dengan kata-kata kasar dan caci maki dari orang-orang yang tidak  “dikenal” di masyarakat. 

Banyak ahli berpendapat bahwa sosial media  telah berkontribusi pada sikap kekasaran.  "Orang-orang merasa mereka harus berbagi pendapat mereka atau berkomentar tentang segala hal, di mana saja, kapan saja, walaupun mereka hanya memiliki  sedikit pengetahuan," kata Danny Wallace, penulis buku You Very Much: The Surprising Truth About Why People Are So Rude

Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya. Istilah ini juga sering disalah-gunakan untuk memojokkan lawan diskusi dalam debat-debat panas dan sering juga disalah-terapkan untuk mereka yang tidak peduli terhadap etika.

• Psikologi Troll

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Individual Differences mampu membuat profil pengguna internet berdasarkan frekuensi komentar online mereka.  

Hasil dari penelitian ini "mengungkapkan pola hubungan yang serupa antara trolling dan Sisi Gelap kepribadian: trolling berkorelasi positif dengan sadisme, psikopati."  Mereka juga menemukan bahwa ada perbedaan yang jelas antara "cyber-trolling" dan debat, dimana debat sama sekali tidak terkait dengan sadisme.

Faktor anonimitas (informasi identitas pribadi orang tersebut tidak diketahui) berkontribusi pada kekasaran dan roll online

Wallace menambahkan: "Penelitian terbaru mengatakan bahwa  kurangnya kontak mata yang memungkinkan kita untuk bersikap sangat kasar kepada orang lain."

Manusia menghargai diplomasi, senang dihormati dan didengar. Oleh karena itu kekasaran memiliki efek negatif secara psikologis.

Orang yang diperlakukan kasar langsung merasa diabaikan, dihina, dan tidak dihargai, dan berusaha untuk mendapatkan rasa hormat itu kembali. Akibatnya kekasaran sering mengarah pada balas dendam.

Pengaruh Kekasaran Terhadap Kesehatan Kita

Ibarat Sakit Flu,  Dampak dari mengalami kekasaran akan cepat menyebar  dalam tubuh.  Bahkan menyaksikan kekasaran sudah cukup bagi kita untuk “terinfeksi” secara psikologis,  dan selanjutnya kita akan membawanya bersama kita.  

Jika kita mengalami kekasaran terus-menerus  di rumah atau ditempat kerja, maka efek psikologis seperti stres dapat menyebabkan efek fisik.

Faktanya sekarang, kita bisa diperlakukan kasar dimana saja, di tempat kerja, di bandara/stasiun  kereta api/bus, di lingkungan tempat tinggal, di WA, Facebook, Twitter, Instagram dll.

Kadang-kadang kekasaran yang kita alami  terlalu banyak, maka akibatnya kesehatan kita, baik fisik maupun mental bisa terganggu.

Bagaimana menanggapi kekasaran orang di sosial media ?  

•Jangan Bereaksi

Saat ini kita relatif mudah bertemu orang yang kasar yang menyebabkan  detak jantung berdebar, emosi marah,  kesal, ingin menangis dsb.

Jika kita bereaksi terhadap seseorang yang telah “menganiaya” kita, itu secara tidak langsung menandakan bahwa kita telah menyatakan “bergabung” dengan dia.

• Sadari bahwa Itu bukan tentang Kita

Hampir selalu, ketika seseorang bersikap kasar kepada orang lain, itu tidak ada kaitan langsung dengan pribadi orang yang diserang sama sekali.  Orang yang kasar merasa tidak aman dengan sesuatu dalam hidup mereka sendiri dan lebih mudah untuk menyerang siapa pun disekitar mereka, apakah mereka mengenal nya atau tidak.

Tidak ada gunanya mencoba memperbaiki apa pun yang salah dalam hidup mereka.

• Jaga perasaan positif diri sendiri.

Jika kita membalas kasar  seseorang karena mereka memiliki pendapat yang berbeda dari kita, maka mereka akan mengatakan kita berpikiran tertutup, tidak mau menerima masukan atau  tidak bisa memahami pendapat mereka. 

Hal ini bisa mengakibatkan munculnya perasaan negatif dalam diri kita. 

Oleh karena itu tidak ada gunanya membalas karena bisa merubah pandangan positif pada diri sendiri menjadi negatif. 

• Pergi

Pilih untuk “pergi” atau mengakhiri percakapan.  Pilih untuk mengakhiri hubungan dengan orang-orang yang selalu berbicara kasar jika perlu.  Jangan biarkan hal-hal negatif meresapi hidup kita dan jangan biarkan apa pun menahan kita untuk tidak berhubungan dengan seseorang yang tidak sesuai dengan nilai dan standar kita.

“Trolling tidak mengatakan apa-apa tentang orang yang Anda troll, tetapi mengatakan banyak tentang orang seperti apa Anda.  Ini mengekspos Anda, kepribadian Anda dan hidup Anda.  Bagaimana Anda dibesarkan, apa nilai-nilai Anda, pemikiran, keyakinan dan di mana Anda dalam hidup”

 De filsuf DJ Kyos

Retno Triani Soekonjono - Psikolog

No comments:

Post a Comment