MITOS-MITOS KELIRU SEPUTAR MI INSTAN: INI FAKTANYA
Banyak isu,
bahkan menjurus mitos, yang berseliweran seputar mi instan yang membuat hati
ini tak tenang. Misalnya soal lilin yang menempel pada mie, atau cara
pengolahannya yang harus tepat agar mi instan aman dikonsumsi.
Namun beberapa
anggapan atau mitos yang beredar dalam masyarakat terkadang tak sesuai dengan
faktanya. Daripada bingung, mari kita simak penjelasan Prof Dr FG Winarno,
mantan presiden Codex Dunia dan Ketua Dewan Pakar Pusat Informasi Produk
Industri Makanan dan Minuman (PIPIMM) mengenai mi instan.
Mitos 1 – Mi
instan mengandung lilin
Mitos atau persepsi keliru ini muncul, karena ketika kita
merebus mis instan, airnya terlihat menguning, dan itu dinilai berasal dari zat
lilin.
Fakta :
Mitos di atas jelas keliru. Mi instan tidak menggunakan
lilin. Lilin merupakan senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah
dan cepat membusuk.
Lilin sebenarnya ada pada makanan alami, seperti kubis
dan apel. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah. Apel jika digosok
akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam, tetapi itu tidak
dijumpai pada mi instan.
Mitos 2 - Mi
instan menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan
Fakta :
Proses pembuatan mi instan menggunakan metode khusus agar
lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Seperti dijelaskan di atas, salah satu metode pengawetan
mi instan adalah deep frying yang mampu menekan rendah kadar air
sehingga tinggal sekitar 5%.
Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas).
Inilah yang membuat mi instan bisa awet hingga 6 bulan, asalkan kemasannya
terlndung secara sempurna.
Kadar air yang sangat minim tidak memungkinkan bakteri
pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Bahkan mi instan tidak beraroma tengik
serta tidak menggumpal basah.
Langkah terakhir untuk memastikan mi instant layak
dikonsumsi adalah memperhatikan lebih teliti tanggal kadaluarsanya.
Mitos 3 –
Metode dua air terpisah adalah cara terbaik memasak mi
Merebus mi
dengan metode dua air terpisah tidak diperlukan.
Fakta :
Justru air rebusan mi pertama yang mengandung kandungan
betakaroten tinggi. Semua vitamin (dari minyak dan bumbu) yang larut dalam air
terdapat dalam air rebusan pertama ketika Anda memasak mi instan.
Kalau air rebusan diganti dengan air matang yang baru,
maka semua vitamin jelas akan menghilang. Selain itu, minyaklah yang membuat mi
instan (atau makanan instan lainnya) lebih enak.
Jadi, air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Kandungan
betakaroten juga tokoferol dalam minyak ini sangat berguna memenuhi kebutuhan
gizi.
Mitos 4 – Penggunaan styrofoam berbahaya bagi kesehatan
Mitos ini kerap dialamatkan pada produk mi instan dalam
kemasan cup yang terbuat dari bahan styrofoam. Bahan ini jika terkena air panas
dinilai sangat membahayakan kesehatan manusia.
Styrofoam pada
cup mi instan khusus untuk makanan dan lolos uji BPOM.
Fakta :
Styrofoam untuk produk mi instan cup terbukti aman
digunakan, karena telah melewati standar dan lolos uji Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Cup yang dipakai untuk mi instan adalah styrofoam khusus
makanan. Bahan ini bisa menyerap panas. Terbukti setelah diseduh air panas,
tangan kita tidak merasa panas saat memegang cup tersebut.
Tetapi karena proses pressing sudah memenuhi standar, itu tidak
menyebabkan molekul styrofoam larut (rontok) bersama mi instan yang diseduh air
panas.
Jadi, jika selama ini khawatir mi instan menempel pada
cup ketika di seduh air panas, hal itu semata-mata disebabkan tingginya kadar
minyak dalam mi (sekitar 20%). Desain pun dibuat berbeda, dengan menambahkan
gerigi pada bagian atas cup, sehingga tak langsung panas di tangan.
Selain itu, expandable polysteren yang digunakan mi instan cp telah
melewati penelitan BPOM dan Japan Environment Agency, sehingga memenuhi syarat
sebagai pengemas produk pangan.
Berdasarkan berbagai alasan dan hasil penelitian
tersebut, maka kemasan cup yang terbuat dari bahan styrofoam khusus makanan ini
aman digunakan.
Mitos 5 – Mi
instan kenyal karena bahan bakunya karet
Mi instan sama
sekali tidak menggunakan bahan karet.
Fakta :
Sama sekali tidak ada bahan karet dalam bahan baku mi
instan. Mi instan dibuat dari bahan bahan berkualitas tinggi dan pilihan
terbaik seperti tepung terigu yang sudah difotifikasi dengan zat besi, zinc,
vitamin B1, B2, dan asam folat.
Demikian pula dengan bumbu, yaitu bawang merah, cabe
merah, bawang putih, dan rempahrempah. Pembuatannya pun digarap serius.
Melewati proses pengeringan yang telah dipaparkan sebelumnya, seperti hot air
drying atau deep frying. Karena itulah mi instan kenyal dan tidak mudah putus.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment