Sunday, April 19, 2015

PERFEKSIONISME MEMICU KECEMASAN

PERFEKSIONISME MEMICU KECEMASAN


Tak seorangpun adalah manusia sempurna. Walaupun begitu, banyak orang berusaha untuk menjadi seseorang yang sempurna sehingga memicu berbagai bentuk kecemasan
“Perfeksionisme dapat menjadi suatu ciri keunggulan yang kuat atau sebaliknya, menjadi batu sandungan, tergantung bagaimana dia disalurkan”, begitulah psikolog klinik Dr. Jeff Szymanski menjelaskan. Dr. Szymanski adalah instruktur asosiasi para psikologi di Harvard Medical School dan direktur eksekutif pada Yayasan OCD International.
“Inti dari semua perfeksionism ada niat untuk melakukan sesuatu yang baik,” ujar Dr. Szymanski. “Jika anda dapat menjaga fokus anda pada tujuan dan hasil yang diinginkan, lalu menyesuaikan strategi untuk mencapainya bila dibutuhkan, maka anda akan baik-baik saja... Tapi ketika anda tidak dapat mentolerir terjadinya kesalahan dan strategi anda adalah tanpa satu kesalahanpun, maka ini adalah saat di mana perfeksionism mulai berbelok ke arah yang salah.” Dalam bentuknya yang paling ekstrim, perfeksionism dapat membuat anda tidak dapat menyelesaikan satu tugaspun karena ketakutan untuk berbuat kesalahan.
Untuk membantu anda memproritaskan proyek dan kegiatan yang paling berarti bagi pribadi anda serta menjaga agar strategi anda tetap pada jalurnya, Dr. Szymanski menyarankan latihan-latihan sebagai berikut:
Apa saja yang anda anggap berharga dalam hidup ini? Apa yang ingin anda tampilkan dari 50 tahun hidup anda? Jika itu tampaknya terlalu berlebihan bagi anda, bagaimanakah anda akan menggunakan energi anda dalam lima tahun ke depan?
Pikirkanlah tentang tujuan dan proyek anda saat ini, dan tentukan prioritasnya masing-masing. Gunakan huruf 'ABCF' untuk membantu anda memutuskan di mana anda inginkan untuk yang paling utama (A), berada di atas rata-rata (B), atau rata-rata (C), dan yang mana anda bisa tinggalkan atau pangkas (F). Misalnya:
  • A (Perlu 100% usaha untuk mencapainya): Ini hanya diperuntukkan bagi apa yang paling penting untuk anda. Misalnya, jika karier anda sangat berharga, mungkin tujuan anda untuk mencapainya ialah dengan membuat para atasan terkesan atas prestasi anda, memastikan klien bahagia, menghasilkan produk yang baik di tempat kerja, dan lain sebaginya.

  • B (Di atas rata-rata, mungkin perlu 80% usaha): Mungkin anda suka bermain musik, tenis atau golf atau ingin mempelajari bahasa baru. Anda menikmati kegiatan tersebut, tetapi tidak berencana untuk menjadi seorang profesional.

  • C (Perlu usaha rata-rata); Mungkin saja memiliki rumah yang bersih juga penting bagi anda. Tapi seberapa sering anda perlu membersihkan rumah anda? Tentu anda tidak kedatangan tamu setiap hari. Apakah cukup untuk membersihkan rumah di akhir pekan saja? Atau fokus pada beberapa ruangan yang paling sering dimasuki orang.

  • F (Tidak memerlukan usaha) Hal-hal yang menghabiskan waktu yang tidak meningkatkan nilai diri anda atau hal-hal yang tidak membuahkan kesenangan bagi anda. Misalnya, mengatur gantungan pakaian atau melipat semua pakaian menurut cara tertentu. Apakah ada tugas, setelah anda pikirkan sebenarnya tidak penting. Anda telah melakukan hal yang sama begitu lama secara otomatis. Kegiatan seperti inilah yang akan dipangkas.

Selamat mencoba latihan Dr. Szymanski

Semoga bermanfaat.


Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Bekasi, 19 April 2015

No comments:

Post a Comment