Thursday, February 1, 2018

INVESTASI CHINA

INVESTASI CHINA
(Ekonomi dan Bisnis)

IMF memberikan pinjaman kepada Pakistan USD 3,4 miliar. China memberikan bantuan direct investment (B2B) sebesar USD 17,8 miliar. Bangladesh mendapat pinjaman dari IMF sebesar USD 0,7 miliar. Direct investment China sebesar  USD 3,8 miliar. Kehadiran China di dua negara ini sangat besar memberikan kesempatan mereka menikmati pertumbuhan dan mensejahterakan rakyat yang mayoritas muslim. Karena mereka tidak memungut riba seperti IMF tapi bagi hasil. Negara negara Arab mendapakan kucuran investasi China mencapai USD 60 miliar dollar  atau hampir tiga kali lipat dari  Indonesia yang USD 25 miliar.
Di Mesir, melalui The China Fortune Land Development Company (CFLD) melakukan direct investment dengan komitmen USD 45 miliar untuk membangun ibu kota baru. Turki mengizinkan Bank of China membuka cabang agar memberi kesempatan China seluas mungkin melakukan investasi di Turkey. Perdagangan China Turkey terus meningkat sejak tahun 2013, Tahun depan Turkey berambisi mencapai USD 100 miliar perdangan dengan China.
Data dari Derek Scissors, yang di publish oleh The China Global Investment Tracker (CGIT) yang berjudul “The Double-Edged Sword of China’s Global Investment Success. Ekspansi China dalam berinvestasi ke luar negeri sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 mencapai USD 683 millar atau kurang lebih kalau di rupiahkan Rp. 8000 triliun atau mendekati dua kali dari GNP kita. Negara terbesar yang menerima kucuran dana dari China adalah Amerika yang mencapai USD 99,8 Miliar, kemudian Australia sebesar USD 78,7 miliar. Canada USD 43,5 Miliar. Inggris mendapat kucuran dana sebesar USD 31,3 miliar. Rusia USD 24,5 miliar, Prancis USD 15 miliar,Kazakhstan USD 17,9 Miliar. Jumlah ini terus bertambah sampai dengan sekarang.
Ketika saya bertemu dengan teman pejabat China di Beijing, dia mengatakan bahwa China belajar dari kegagalan Amerika dan Jepang dalam mengelola ekonomi. Cara China adalah focus kepada pengembangan regional melalui investasi di bidang infrastruktur agar pasar regional seperti Asia Pacific terkhusus ASEAN, Afrika Asia Tengah dapat tumbuh sebagai mitra sejajar.Itu sebabnya China menghindari pinjaman langsung yang bisa berbelok menimbulkan pasar uang bubble dan korupsi tapi melalui proyek B2B. Kalaupun ada yang langsung itupun hanya sebatas pasar modal dan  obligasi melalui aksi China Investment Corporation. yang volumenya terbatas dan terukur untuk investment grade yang likuid sepeti T bill.
Jadi kalau China berambisi untuk menanamkan uangnya di Indonesia, itu memang murni bisnis, tidak ada kaitannya dengan politik.Mereka lakukan itu untuk kepentingan stabilitas mata uangnya agar produksinya bisa bersaing dan di serap pasar. Kalau kita paranoid maka negara lain akan memanfaatkannya, dan yang sangat rakus adalah negara kapitalis karena mereka sadar apa yang dilakukan China untuk berinvestasi tak lain akibat dari konsekuensinya menerima kapitalisme. Bahwa hukumnya: kaya sendirian akan jatuh dengan sendirinya namun berbagi akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Mari cerdas melihat fenomena ekonomi global ya sayang..
Entahlah mengapa di Indonesia kehadiran investasi China di sikapi paranoid. Padahal perlakuan terhadap China dan negara lain sama dimana harus tunduk dengan UU PMA. Kalau stigma China adalah komunis anti Tuhan mengapa di negara yang mayoritas Islam keberadaan investasi China dianggap berkah. Kalau tidak bisa membantu negeri ini sebaiknya jangan menebarkan pemikiran mundur. Kalau tidak ingin kemajuan, jangan ajak orang lain mundur.

No comments:

Post a Comment