Tuesday, September 25, 2018

THE POWER OF ENTHUSIASM

THE POWER OF ENTHUSIASM
Mungkin banyak pihak yang belum tahu bahwa kata antusiasme (enthusiasm) berasal dari kata bahasa Yunani yaitu entheos, yang berarti Tuhan Menyertai. Meskipun KBBI mengatakan bahwa arti antusias adalah bergairah, bersemangat, namun saya lebih senang memaknai dari estimologi aslinya, yaitu Tuhan Menyertai
Maka dalam short session  The Power of Enthusiasm yang saya sampaikan kepada teman-teman dari Etana Biotech, selama lebih kurang 3 jam beberapa waktu yang lalu, justru kehadiran Tuhan dalam bekerja ini yang saya tekankan. 
Menurut Arfan Pradiansyah dalam bukunya I Love Monday, tingkatan kerja seseorang dikelaskan menjadi 3 tingkatan. 
1. Tingkatan kerja terendah hanya sebagai sebuah JOB. Namanya juga job, maka akan selalu ada yang namanya job desc, sesuatu yang digariskan oleh orang lain. Kendali berada di luar diri kita. 
2. Tingkatan kerja selanjutnya, Job is a carrier. Dalam tingkatan ini penentu nasib adalah diri kita sendiri. Kita mau tetap menjadi karyawan biasa atau manager, itu semua tergantung kinerja yang kita upayakan. 
3. Tingkatan kerja tertinggi, Job is a calling. Yang namanya panggilan itu datangnya dari Tuhan. Sejak dari perut ibunda, Tuhan sudah menuliskan di lauhul mahfuz, untuk apa sebenarnya kita diturunkan ke bumi ini. Ketika orang sudah mengenali 'panggilannya' tadi maka dia akan menjadi seorang sufi dalam pekerjaannya. Kenapa? Karena dia merasa bahawa Tuhan selalu menyertai. Entheos. Antusias. 
Maka Kawan, berhati-hatilah ketika kerja Anda, apapun jabatan Anda sudah mulai kehilangan antusiasm. Karena itu bukan berarti Anda sedang kehilangan gairah atau semangat seperti kata KBBI, namun bisa jadi saat itu Anda sedang kehilangan Tuhan Anda. Kita tahu bahwa Tuhan tidak mungkin hilang, maka yang mungkin terjadi adalah kita sedang menutupi keberadaan Tuhan tadi. 
Dalam bahasa Inggris kita mengenal kata kerja covered, atau covert sebagai kata sifatnya, yang artinya adalah menutupi atau tertutup. Dalam bahasa Arab padanan katanya adalah kafaro, kata sifatnya adalah kufur dan pelakunya disebut kafir.
Astagfirullahal adziim, ternyata seseorang yang bekerja tanpa semangat, bisa disamakan dengan orang yang menutup hatinya dari keberadaan Tuhannya. Dan dia ini sudah bisa menyandang gelar kafir. 
Maka Kawan, agar kita senantiasa antusias, selalu temukan sebuah tujuan di balik setiap aktifitas keseharian kita. Untuk lebih mudahnya, tanyakan saja 3 hal ini dalam hati Anda:
1. Untuk apa aku dilahirkan di dunia ini dan dalam waktu sekarang ini? 
2. Apa kontribusi yang bisa aku berikan kepada alam sekitarku ini? 
3. Ketika mati nanti aku ingin dikenal sebagai apa? 
Semoga bermanfaat
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach

No comments:

Post a Comment