Tuesday, October 2, 2018

AFIRMASI ATAU KONFIRMASI?

AFIRMASI ATAU KONFIRMASI?
Seringkali kita mendengar  yel-yel atau teriakan pemacu semangat dalam seminar-seminar pengembangan diri, atau mungkin ketika perusahaan kita melakukan annual meeting. 
Dimulai dari yel sederhana, 
 “Semangat pagi!" 
 "Yes, we can!" 
 "We are the best!" 
 "Yes, we are the champion…!” hingga yang heboh dan berupa nyanyian. 
Sebagian orang melakukan yel itu dengan penuh semangat, namun sebagian lainnya melakukannya dengan apa adanya. Sebenarnya bermanfaat atau tidak sih yel-yel seperti itu bagi kita? Pertanyaan ini mungkin seringkali mengganggu pikiran kita.
Kita lupakan sejenak pertanyaan tersebut, dan marilah kita tengok sejenak sejarah perjuangan bangsa kita. Pada jaman perang kemerdekaan, kita mengenal teriakan perang semacam yel-yel  seperti 
 “Merdeka..!”,
 “Allahu Akbar!” 
 "Maju terus, pantang mundur!" 
 "Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!" yang tentunya menjadi pemicu semangat para pejuang demi mencapai kemerdekaan bangsa ini. Dari ilustrasi perjuangan bangsa kita ini, kita bisa melihat fungsi dari yel semacam ini. Nyatanya bangsa kita berhasil mendapatkan kemerdekaan melalui perjuangan panjang di seluruh pelosok negeri yang tentunya diiringi oleh pelbagai pekik kemerdekaan tersebut di atas. 
***
Dalam pelatihan Find The Happiness in You!, beberapa waktu yang lalu ketika saya mengajak para peserta untuk meneriakkan yel, "Yes We Are The Champhion", tetiba saja ada seorang peserta yang bertanya, “Pak, apakah afirmasi seperti ini akan ada manfaatnya?” 
Sejenak saya tersentak dengan pertanyaan tadi, namun bukan trainer namanya kalau tidak bisa langsung menjawab pertanyaan seperti itu. 
Sebelum menjawab tanya dari peserta tadi, saya justru balik bertanya, “Siapakah Anda sebenarnya?”. Agak gelagapan juga peserta tadi mendapat pertanyaan balik dari saya. 
“Saya tidak mengerti pertanyaan Bapak..” “Baiklah, coba Anda perhatikan film berikut..” 
Sejurus kemudian saya mulai memutarkan film tentang perjalanan spermatozoa menuju sel ovum. Dari sekian juta spermatozoa yang berebut menuju sel telur tadi, ternyata hanya satu yang berhasil membuahi ovum tadi. 
 “Nah, Anda sudah mengerti sekarang, siapa diri Anda?” 
 “Ya Pak, saya adalah sang pemenang” 
 “Kenapa?”
 “Karena hanya saya, yang berhasil membuahi sel telur seperti terlihat dalam film tadi..”
 “Bagus, akhirnya Anda mengerti!” 
Kemudian saya jelaskan, bahwa kita ini sudah terlahir sebagai pemenang, so yel yang tadi diteriakkan bukanlah sebuah afirmasi melainkan konfirmasi. Loh, apa pula beda di antara keduanya. 
Menurut Kamus  Besar Bahasa Indonesia,
Konfirmasi : penegasan; pengesahan; pembenaran  
Afirmasi : penetapan yang positif; peneguhan atau  pernyataan atau pengakuan yang sungguh-sungguh (di bawah ancaman hukum) oleh orang yang menolak melakukan sumpah.
Karena sedari lahir kita memanglah seorang pemenang, maka teriakan Yes We Are The Champion merupakan sebuah penegasan dan pengesahan atas status pemenang itu tadi. Maka dari itu, saya sebut yel tadi sebagai sebuah KONFIRMASI. Sementara afirmasi barulah merupakan sebuah penetapan tujuan yang positif, sebuah goal setting.
Bukan berarti sebuah afirmasi tidak penting, karena untuk mencapai tujuan kita juga memerlukan sebuah goal setting. Namun bagi saya pribadi, konfirmasi mempunyai nuansa positif yang lebih kuat dan energi yang luar biasa dalam mencapai dream kita.
Hari ini merupakan hari pertama kita menginjakkan kehidupan kita di tahun 1440H, maka marilah kita memulainya dengan sebuah KONFIRMASI bahwa kita adalah sang pemenang, bahwa kita dilahirkan untuk menjadi MANFAAT bagi alam beserta isinya. Menjadi rahmatan lil alaamiin
Yes, We Are The Champion 
Selamat Tahun Baru Masehi 2019
Selamat menjadi PEMENANG! 
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach

No comments:

Post a Comment