AFIRMASI ATAU KONFIRMASI?
Seringkali kita
mendengar yel-yel atau teriakan
pemacu semangat dalam seminar-seminar pengembangan diri, atau mungkin ketika
perusahaan kita melakukan annual meeting.
Dimulai dari yel
sederhana,
“Semangat
pagi!"
"Yes, we can!"
"We are the best!"
"Yes,
we are the champion…!” hingga yang heboh dan berupa
nyanyian.
Sebagian orang
melakukan yel itu dengan penuh semangat, namun sebagian lainnya melakukannya
dengan apa adanya. Sebenarnya bermanfaat atau tidak sih yel-yel seperti itu
bagi kita? Pertanyaan ini mungkin seringkali mengganggu pikiran kita.
Kita lupakan
sejenak pertanyaan tersebut, dan marilah kita tengok sejenak sejarah perjuangan
bangsa kita. Pada jaman perang kemerdekaan, kita mengenal teriakan perang
semacam yel-yel seperti
“Merdeka..!”,
“Allahu Akbar!”
"Maju
terus, pantang mundur!"
"Rawe-rawe rantas, malang-malang
putung!" yang tentunya menjadi pemicu semangat para pejuang demi
mencapai kemerdekaan bangsa ini. Dari ilustrasi perjuangan bangsa kita ini,
kita bisa melihat fungsi dari yel semacam ini. Nyatanya bangsa kita berhasil
mendapatkan kemerdekaan melalui perjuangan panjang di seluruh pelosok negeri
yang tentunya diiringi oleh pelbagai pekik kemerdekaan tersebut di atas.
***
Dalam pelatihan Find The Happiness in You!, beberapa
waktu yang lalu ketika saya mengajak para peserta untuk meneriakkan yel, "Yes We Are The Champhion",
tetiba saja ada seorang peserta yang bertanya, “Pak, apakah afirmasi seperti ini akan ada manfaatnya?”
Sejenak saya
tersentak dengan pertanyaan tadi, namun bukan trainer namanya kalau tidak bisa
langsung menjawab pertanyaan seperti itu.
Sebelum menjawab
tanya dari peserta tadi, saya justru balik bertanya, “Siapakah Anda sebenarnya?”. Agak gelagapan juga peserta tadi
mendapat pertanyaan balik dari saya.
“Saya tidak mengerti pertanyaan Bapak..” “Baiklah,
coba Anda perhatikan film berikut..”
Sejurus kemudian
saya mulai memutarkan film tentang perjalanan spermatozoa menuju sel ovum. Dari
sekian juta spermatozoa yang berebut menuju sel telur tadi, ternyata hanya satu
yang berhasil membuahi ovum tadi.
“Nah, Anda
sudah mengerti sekarang, siapa diri Anda?”
“Ya Pak, saya adalah sang pemenang”
“Kenapa?”
“Karena hanya saya, yang berhasil
membuahi sel telur seperti terlihat dalam film tadi..”
“Bagus,
akhirnya Anda mengerti!”
Kemudian saya
jelaskan, bahwa kita ini sudah terlahir sebagai pemenang, so yel yang tadi
diteriakkan bukanlah sebuah afirmasi melainkan konfirmasi. Loh, apa pula beda di antara keduanya.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Konfirmasi : penegasan;
pengesahan; pembenaran
Afirmasi : penetapan
yang positif; peneguhan atau pernyataan atau pengakuan yang
sungguh-sungguh (di bawah ancaman hukum) oleh orang yang menolak melakukan
sumpah.
Karena sedari
lahir kita memanglah seorang pemenang, maka teriakan Yes We Are The Champion merupakan sebuah penegasan dan pengesahan
atas status pemenang itu tadi. Maka dari itu, saya sebut yel tadi sebagai
sebuah KONFIRMASI. Sementara
afirmasi barulah merupakan sebuah penetapan tujuan yang positif, sebuah goal setting.
Bukan berarti
sebuah afirmasi tidak penting, karena untuk mencapai tujuan kita juga
memerlukan sebuah goal setting. Namun bagi saya pribadi, konfirmasi mempunyai
nuansa positif yang lebih kuat dan energi yang luar biasa dalam mencapai dream kita.
Hari ini
merupakan hari pertama kita menginjakkan kehidupan kita di tahun 1440H, maka
marilah kita memulainya dengan sebuah KONFIRMASI bahwa kita adalah sang
pemenang, bahwa kita dilahirkan untuk menjadi MANFAAT bagi alam beserta isinya.
Menjadi rahmatan lil alaamiin.
Yes, We Are The
Champion
Selamat Tahun Baru Masehi 2019
Selamat menjadi PEMENANG!
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach
No comments:
Post a Comment