Friday, June 11, 2021

ATOMIC HABITS

Tahun 2002 di Ohio, USA seorang siswa SMA mengalami kecelakaan ketika bermain bisbol. Karena keteledoran salah satu kawannya, sebuah pemukul bisbol tak sengaja melayang mengenai tepat di wajahnya, sehingga pemuda tersebut jatuh pingsan. Peristiwa yang terkesan sepele tersebut rupanya berakibat sangat fatal, pemuda tadi mengalami pembengkakan otak dan patah tulang hidung sehingga harus dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan. Pemuda yang memang memiliki hobi bisbol dan bermimpi untuk menjadi pemain inti bisbol di SMA-nya tersebut terpaksa menelan pil pahit karena dia tidak lagi bisa bermain bisbol nyaris selama satu tahun. 

Setelah sembuh dari cedera, dia mulai berlatih maksimal agar bisa masuk ke dalam grup inti bisbol di SMA-nya. Akan tetapi hasilnya nihil, dia tidak bisa masuk ke dalam grup inti bisbol sampai lulus SMA. 

Luar biasanya pemuda ini tidak menyerah, dia tetap melatih fisiknya, meskipun hanya dengan mengangkat beban setiap hari beberapa kilogram sahaja. Nyatanya dari hari ke hari badannya semakin terbentuk. Dia juga berlatih teknik-teknik bisbol sedikit demi sedikit, sehingga teknik-teknik tersebut menjadi sebuah kebiasaan. Dan seperti kata pepatah, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha, terbukti  kebiasaan baik yang dilakukan terus menerus akhirnya mengantarkan pemuda tadi menjadi pemain bisbol terbaik di Universitasnya. Kegagalan pemuda ini sewaktu SMA tidak menciutkan semangatnya saat berada di Universitas.

Pemuda ini bernama James Clear, dan sekarang telah menjadi pelatih ulung mengenai kebiasaan (habit)  di perusahaan-perusahaan besar seperti Fortune, Google, Apple dll. Selama ini kita mengira bahwa untuk mengubah hidup, kita perlu memikirkan hal-hal besar. Namun berdasarkan pengalamannya, Clear telah menemukan sebuah cara lain. Ia tahu bahwa perubahan nyata berasal dari efek gabungan ratusan keputusan kecil (misal mengerjakan dua push-up sehari, bangun lima menit lebih awal, sampai menahan sebentar hasrat untuk menelepon).

Ia menyebut semua kebiasaan kecil tadi atomic habits, kebiasaan yang hanya seukuran atom. Clear kemudian mendirikan The Habit Academy dan menuliskan semua pengalaman dan pemahamannya tersebut dalam buku berjudul Atomic Habits 

Dalam buku terobosan ini, Clear pada hakikatnya mengungkapkan bagaimana perubahan-perubahan sangat remeh ini dapat tumbuh menjadi hasil-hasil yang sangat mengubah hidup. Sebagai contoh, ia menceritakan kisah-kisah inspiratif para peraih medali emas Olimpiade, seperti kisah keajaiban yang terjadi pada British Cycling di bawah ini. 

***

From Tragic to Magic 

Selama hampir 100 tahun, cabor bersepeda Inggris (British Cycling) tak pernah membawa pulang medali olimpiade. Bahkan prestasi mereka lebih buruk lagi dalam balapan bersepeda terbesar dunia, Tour de France.

Dalam 110 tahun, tidak ada pembalap sepeda Inggris yang pernah memenangkan event balap sepeda paling bergengsi tersebut.

Begitu parahnya performa cabor balap sepeda Inggris, hingga salah satu pabrikan sepeda top di Eropa menolak untuk menjual sepeda kepada tim balap sepeda Inggris karena mereka takut akan merusak reputasi sepeda mereka, dan penjualan ke pembalap profesional lain akan menurun saat melihat orang Inggris menggunakan peralatan mereka.

Tahun 2002, British Cycling, merekrut Sir Dave Brailsford, seorang mantan atlet sepeda juga, sebagai pelatih para atlet balap sepeda nasional negara tersebut. Brailsford menerapkan sebuah strategi yang ia sebut sebagai “the aggregation of marginal gains” (peningkatan kecil yang dihimpun secara terus menerus) 

Brailsford menekankan bahwa intinya adalah jika pengetahuan, prinsip dasar, perlengkapan, dan skill dalam balap sepeda ditingkatkan 1% setiap hari, secara terus menerus, maka akan terjadi peningkatan yang signifikan jika digabungkan semuanya. 

Yang pertama dilakukan Sir Dave dan para pelatih lain adalah mendesain ulang kursi sepeda agar membuat pembalap lebih nyaman. Mereka juga mengoleskan alkohol pada ban agar roda dapat mencengkaram jalanan secara lebih kuat. Mereka meminta para pembalap untuk mengenakan sepatu pelindung yang dipanaskan secara listrik untuk menjaga suhu otot yang ideal saat berkendara dan menggunakan sensor biofeedback untuk memantau bagaimana setiap atlet merespons latihan-latihan tertentu. 

Tim juga mengubah outfit mereka dari outdoor outfit ke indoor outfit, yang terbukti lebih ringan dan lebih aerodinamis. Tidak berhenti di situ, Sir Dave dan timnya terus menemukan peningkatan 1 % di bidang-bidang yang mungkin selama ini terabaikan dan tak terduga. Mereka menguji berbagai jenis balsem yang digunakan untuk memijat, untuk melihat balsem mana  yang menyebabkan pemulihan otot tercepat.

Mereka juga menyewa seorang dokter untuk mengajari atlet-atletnya cara terbaik mencuci tangan untuk mengurangi resiko kemungkinan masuk angin. Mereka juga memilih jenis bantal dan kasur yang menghasilkan tidur malam terbaik untuk setiap atlet. Mereka bahkan mengecat bagian dalam bak truk pengangkut sepeda dengan warna putih, sehingga debu-debu kecil yang biasanya akan luput dari perhatian, bisa dilihat dan segera dibersihkan, karena debu sedikit banyak dapat menurunkan kinerja sepeda yang sudah disetting sempurna.

Ratusan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kecil lainnya terakumulasi, dan ternyata hasilnya datang lebih cepat daripada yang bisa dibayangkan oleh siapa pun.

Hanya lima tahun setelah Sir Dave mengambil alih, tim British Cycling mendominasi jalanan dan memborong sebagian besar medali emas Olimpiade 2008 di Beijing, di mana mereka memenangkan 60% medali emas yang tersedia. 

Empat tahun kemudian, ketika Olimpiade 2012 berlangsung di London, tim balap sepeda Inggris membubuhkan sembilan rekor Olimpiade dan tujuh rekor dunia.

Pada tahun yang sama, Bradley Wiggins menjadi pembalap sepeda Inggris pertama yang memenangkan Tour de France. Tahun berikutnya, rekan satu timnya Chris Froome memenangkan perlombaan yang sama, dan ia menang lagi pada tahun 2015, 2016, dan 2017, memberi tim Inggris lima kemenangan Tour de France dalam enam tahun berturut-turut!

Selama kurun waktu sepuluh tahun dari 2007 hingga 2017, pembalap sepeda Inggris memenangkan 178 kejuaraan dunia dan 66 medali emas Olimpiade atau Paralimpik dan meraih 5 kemenangan Tour de France yang dianggap sebagai yang paling sukses dalam sejarah cabang balap sepeda

***

Bagaimana keajaiban ini bisa terjadi? Mengapa perbaikan-perbaikan kecil yang terakumulasi dapat membawa hasil yang luar biasa?

Seringkali, kita meyakinkan diri sendiri bahwa kesuksesan besar membutuhkan tindakan besar. Apakah itu menurunkan berat badan, membangun bisnis, menulis buku, memenangkan kejuaraan, atau mencapai tujuan lain, kita menekan diri kita sendiri untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan besar.

Sementara itu, peningkatan sebesar 1% terkadang seringkali kita abaikan bahkan tidak terlihat, tapi ternyata, jika dilakukan secara kontinyu dan disiplin, bisa membawa dampak yang dahsyat, terutama dalam jangka panjang. Perbedaan yang bisa dihasilkan oleh sedikit-demi-sedikit peningkatan dari waktu ke waktu akan membawa hasil yang sangat mengejutkan.

Pada awalnya, memang seolah tidak ada perbedaan apapun jika terjadi peningkatan hanya 1%. Tetapi seiring berjalannya waktu, perbaikan-perbaikan kecil yang dilakukan dalam jangka waktu lama yang dilakukan secara kontinyu, akan membuat kita ‘berjarak’ dengan mereka yang tidak melakukan hal serupa. Entah perlu berapa lama, namun ternyata, tim balap sepeda Inggris mampu melakukannya dan menjadi jawara dunia hanya dalam jangka waktu 5 tahun.

Dari kisah ini, kita bisa belajar betapa pentingnya terus meningkatkan kemampuan, dan melakukan perbaikan, sekecil apapun, secara kontinyu. Yang terpenting dalam hidup bukanlah sebuah kesuksesan yang datang sekali dua kali, namun adalah bagaimana kita setiap hari terus membuat perubahan menjadi lebih baik, betapapun kecilnya. Karena agregat dari perbaikan-perbaikan kecil inilah yang di masa depan akan membuat perbedaan besar. 

Dalam bukunya tersebut, Clear menuturkan empat syarat sederhana yang mampu menghasilkan kebiasaan yang lebih baik dan mengantarkan kita kepada perubahan yang besar. 

Empat syarat tersebut adalah: 

1. Menjadikannya terlihat, 

2. Menjadikannya menarik, 

3. Menjadikannya mudah, dan 

4. Menjadikannya memuaskan.  

Dan masih banyak tips dan panduan dalam buku Atomic Habits yang bisa kita ikuti.

Menghilangkan kebiasaan buruk dan membentuk kebiasaan baik memang bukan proses yang instan. Meskipun begitu, selalu ada cara yang bisa kita pilih untuk menciptakan hidup yang lebih baik dengan kebiasaan-kebiasaan yang positif. 

Atomic Habits merupakan buku yang sangat cocok bagi kita yang selama ini selalu kesulitan dalam upaya mengubah kebiasaan. Selain itu, ada banyak informasi menarik yang bisa didapat dari buku ini terkait menjalani hidup dengan lebih bermakna dan positif dalam keseharian kita.

Kita akan belajar membuat perubahan-perubahan kecil yang mampu mendatangkan pengaruh revolusioner pada karier Anda, hubungan pribadi Anda, dan hidup Anda.

***

Sahabat pembelajar yang berbahagia, jika Anda mencermati artikel-artikel saya sebelum ini, Anda pasti bisa menangkap bahwa ada satu benang merah di antaranya, yaitu acceptance, atau penerimaan. Dan kita akan mampu melakukan sebuah penerimaan akan semua peristiwa yang sudah dan akan kita alami, jika di dalam hati, pikiran dan lisan kita senantiasa terlantunkan perasaan cinta dan syukur. 

Dua rasa di atas sebenarnya sangat sederhana dan terkesan remeh temeh, namun sesuai dengan buku Atomic Habits, anggap saja dua hal tersebut adalah perubahan 1% yang bisa kita mulai hari ini, hari pertama di tahun 2021. Saya akan berikan tips yang saya dapatkan dari salah satu guru saya, setiap kali menarik nafas lantunkanlah semua rasa cinta Anda. Baik cinta kepada sesama, cinta kepada lingkungan, cinta kepada keluarga, cinta kepada diri sendiri dan tentu saja cinta kepada Allah. Masih ingat khan akronim kata cinta? 

Kemudian setiap kali menghembuskan nafas, lantunkanlah rasa syukur Anda. Syukuri semua nikmat yang sudah diperoleh ataupun belum. Syukuri semua keajaiban-keajaiban kecil yang hadir setiap hari, meski hanya sekuntum bunga yang sedang mekar. Masih ingat khan akronim kata syukur? 

Saya yakin jika kita bisa konsisten dan kontinyu melakukan investasi kebiasaan yang 1% ini, pada tahun baru yang akan datang, Anda sudah akan menjelma menjadi pribadi yang lebih bahagia. 

Selamat tahun baru 2021 Kawan, dan sampai bertemu dalam kondisi yang lebih bahagia. 

Semoga bermanfaat 

Tabik

-haridewa-

Professional Hypnotherapist 

Happy Counselor 

#thecafetherapy 

#mindfultherapy 

#ihtcsi 

No comments:

Post a Comment