Wednesday, June 23, 2021

JENIS VAKSIN COVID-19

TulisanTommy - Chicago, Desember 30, 2020

Pada dasarnya ada 3 jenis vaksin covid-19 yakni:

1) Vaksin whole virus (vaksin Sinovac)

2) Vaksin Asam Nukleat

    a) Vaksin mRNA (vaksin Pfizer, Moderna)

    b) Vaksin DNA (J&J, AstraZeneca, Sputnik V)

3) Vaksin protein subunit (vaksin Novavax)

#1 -  VAKSIN WHOLE VIRUS: adalah vaksin yang memakai virus utuh (whole virus) yang dilemahkan.

Ada 2 tipe whole virus:

1) Live attenuated vaksin

2) Inactivated vaksin

Live attenuated vaksin adalah vaksin memakai virus dilemahkan, tapi masih bisa tumbuh dan replikasi, tapi tidak lagi menyebabkan penyakit.

Inactivated vaksin adalah vaksin yang mengandung bahan whole genetic dari virus yang telah dirusak dengan panas, kimia atau radiasi, sehingga tak bisa infeksi sel dan replikasi, tetapi masih bisa memicu reaksi immune.

Vaksin Sinovac termasuk jenis vaksin inaktif covid. Yakni memakai virus utuh yang dilemahkan dengan bahan kimia, untuk merangsang immunitas tubuh dengan membentuk antibodi proteksi terhadap penyakit. Dengan kata lain, injeksi pathogen yang utuh kedalam tubuh untuk stimulasi response immune.

Vaksin Sinovac hanya baik untuk dewasa muda 18-59 th, karena immune tubuhnya lebih baik dari para lansia. Dengan kata lain, Sinovac tidak untuk lansia >60 tahan karena proses penuaan immune system.

#2 – VAKSIN ASAM NUKLEAT

a) Vaksin mRNA (Pfizer, Moderna) adalah vaksin asam nukleat RNA (single stranded ribonucleic acid) yang memakai bahan genetic RNA dari virus penyebab penyakit, untuk stimulasi immunitas dalam membentuk antibodi terhadap penyakit.

b) Vaksin DNA (vaksin Johnson and Johnson, AstraZeneca) adalah vaksin asam nukleat DNA (double stranded nucleic acid), yakni memakai bahan genetika DNA virus penyebab penyakit, untuk merangsang immunitas membentuk antibodi terhadap penyakit tsb.

Bagaimana vaksin asam nukleat melawan covid?

Prinsip kerja vaksin asam nukleat mRNA dan DNA adalah sama, dimana asam nukleat, bahan genetic mRNA dan DNA virus penyebab penyakit akan men-dikte sel immune untuk membikin protein spesifik terhadap pathogen tsb.

Tergantung pada mRNA atau DNA yang di insersi, sel immune mengenali bahan genetic asing (mRNA/DNA), generic code antigen tsb dapat dibaca oleh protein making machinery, sehingga dipakai untuk mencetak protein antigen untuk memicu response immune.

Dengan kata lain, mengajari sel immune tubuh (B & T cells) untuk membentuk protein yang menyerupai protein spike covid-19. Sehingga protein yang terbentuk bisa dipakai sebagai antibodi terhadap invasi virus dari luar.

Vaksin mRNA dan DNA memakai technologi relative baru yang di kembangkan untuk melawan berbagai penyakit termasuk HIV, Zika virus dan Covid-19.

(Sejauh ini belum di approved pada manusia. Hanya beberapa vaksin DNA yang telah diberi izin untuk pemakaian pada hewan ternak termasuk vaksin kuda melawan West Nile virus.) – Note: Saat ini sudah ada approval WHO dan sudah digunakan di berbagai negara.

Di AS, vaksin mRNA dan DNA hanya di approved FDA sebagai emergency use authorization (EUA)... Yakni vaksin Pfizer dan Moderna.

Bagaimana cara produksi vaksin asam nukleat?

Setelah pathogen genome berhasil di sequenced, maka relative cepat dan mudah design vaksin terhadap protein virus tsb.

Pada vaksin DNA, dipakai sepotong DNA encoding antigen yang di insersi ke dalam plasmid bakteri. Plasmid dapat replikasi mandiri dalam chomosomal DNA utama, dan bertindak sebagai alat untuk transfer gene antar sel. Oleh karena itu plasmid sering dipakai dlm bidang genetic engineering.

DNA plasmid pembawa antigen biasanya disuntik kedalam otot, dengan maksud mencapai sel tubuh. Karena machinery (ribosome) terletak dalam sel sanggup terjemah antigen menjadi protein yang terletak dalam sel.

Cara lain adalah secara electroporation, yakni dengan gelombang pendek aliran listrik untuk membantu ciptakan pori sementara pada cell membrane. Alat ini dikenal sebagai “gene gun” yang memakai helium untuk mendorong DNA masuk kedalam kulit. Dimana DNA dikemas dlm bentuk nonoparticle yang di design untuk dapat menyatu dengan cell membrane.

Pada vaksin mRNA, dipakai encode antigen atau self-amplifying RNA (saRNA), yakni molekul templates yang dipakai cellular factories untuk produksi protein, karena bersifat alami, sehingga tidak terjadi integrasi dengan bahan genetic tubuh kita sendiri (zero risk).

RNA dapat disuntikkan tersendiri atau dikemas dalam nanoparticles seperti pada vaksin Pfizer (mRNA-based covid-19 vaccine). Dapat juga pakai tehnik memasukkan seperti pada vaksin DNA.

Setelah DNA atau mRNA didalam sel, segera terjadi response immune memproduksi antigen dan muncul pada permukaan sel, sehingga terdeteksi oleh immune system dan memicu reaksi immune.

Response immune ini termasuk killer T cells, yang akan menyerang virus atau merusakkan sel yang terinfeksi, serta mamicu antibody-producing B cells dan helper T cells yang mendukung produksi antibody.

Vaksin Pfizer dan vaksin Moderna adalah vaksin mRNA, perlu 2x suntik. 

Vaksin Johnson and Johnson adalah vaksin DNA dengan menggunakan vector adenovirus, hanya perlu 1x suntik.

Vaksin Johnson and Johnson telah selesai uji klinik phase 3 pada akhir Januari 2021, dan telah di approved FDA, dan telah beredar sejak Februari 2021.

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin DNA dengan menggunakan simpanse vector, saat ini ditunda uji klinik karena terjadi efek samping neurologi.

Apa itu viral-vector based vaksin?

Viral vector-based vaksin adalah vaksin yang memakai virus yang tidak berbahaya sebagai alat untuk menyelundupkan antigen dari virus penyebab penyakit, untuk memicu response immune terhadap penyakit.

Bagaimana viral vector based vaksin melawan covid-19 ?

Vector based vaksin beda dengan vaksin konventional lain, yakni sebetulnya tak mengandung antigen, tetapi memakai badan sel sendiri untuk produksi.

Dengan kata lain, memakai modified virus (vector) untuk mengantarkan genetic code antigen ke dalam sel tubuh, dalam hal ini adalah spike protein yang terdapat pada permukaan virus. Ini akan menginfeksi sel dan meng instruksi sel membuat antigen, yang akan memicu response inmune. 

Dengan kata lain, vaksin meniru seperti apa yang terjadi pada infeksi secara alami pada covid-19. Yakni memicu response immune cellular kuat oleh T cells dan B cells.

Contoh vaksin yang memakai vector:

1) J & J (adenovirus)

2) AstraZeneca (simpanse vector)

3) Sputnik V (human adenovirus)

#3 – VAKSIN PROTEIN SUBUNIT (vaksin acellular) adalah vaksin yang memakai bagian fragment protein dari virus penyebab penyakit, untuk merangsang immunitas membentuk antibodi terhadap penyakit tsb. Vaksin subunit dikenal sebagai vaksin acellular.

Bagaimana protein subunit melawan covid ?

Seperti diketahui, semua vaksin cara kerjanya yakni expose kontak molekul terhadap pathogen yang memicu response immune, dan setiap jenis vaksin memakai cara expose yang berlainan.

Pada vaksin subunit yakni menyuntikkan sebagian protein spesifik virus yang telah dimurnikan, yang sanggup merangsang sel immune. Karena fragment ini masih sanggup menyebabkan penyakit. Vaksin subunit aman.

Novavax adalah vaksin protein-based memakai custom-made spike protein coronavirus yang meniru spike protein covid-19. Saat ini telah masuk uji klinik phase 3.

Ada beberapa tipe vaksin protein subunit:

1) vaksin protein subunit yang mengandung spesifik protein yang diisolasi dari virus.

2) vaksin polysaccharide yang mengandung rantai polysaccharide yang terdapat pada dinding sel bakteri

3) vaksin mengikat pada rantai polysaccharide dari carrier protein yang bisa mendorong response immune

Saat ini protein subunit sedang dikembangkan terhadap virus yang menyebabkan covid-19. Karena vaksin ini acellular, hanya fragment protein atau polysaccharide dari pathogen yang dipakai sehingga:

1) resiko efek samping hampir tak ada

2) mudah di produksi

3) biaya produksi murah

4) lebih stabil dari vaksin yang mengandung virus

Kerugian dari vaksin protein subunit adalah defisit pathogen associated molecular pattern, yakni antigen yang dipakai response immune lemah, sehingga perlu di bantu dengan adjuvant atau dosis booster.

Vaksin protein subunit di bikin dari organism hidup misalnya, bakteri atau ragi dan diperlukan substrate untuk menanamkannya. Dan harus dijaga ketat kebersihan agar tidak terjadi kontaminasi.

Keuntungan dan kerugian vaksin protein subunit:

1) tehnologi mapan

2) cocok bagi orang dengan kompromi reaksi immune

3) tak ada komponen hidup, sehingga tak ada resiko memicu penyakit

4) relatif stabil

5) produksi relatif rumit

6) perlu dibantu booster

7) perlu waktu memilih dan menentukan antigen kombinasi  

Untuk masa mendatang, kemungkinan lebih efektif memakai injectable hydrogel vaccine untuk delivery vaksin protein subunit. 

Keuntungan hydrogel vaccine adalah:

1) pelepasan komponen vaksin bisa secara terus menerus

2) meningkatkan potency dan qualitas vaksin

3) tak perlu cold chain

Demikianlah info singkat tentang “Jenis Vaksin Covid-19”, semoga bermanfaat bagi teman2 EU69...

Salam sehat,

Tommy - Chicago, Desember 30, 2020 

No comments:

Post a Comment