Wednesday, June 30, 2021

SAMBILOTO UNTUK COVID-19

Catatan dari diskusi webinar sambiloto dengan dokter Nyoman Sp.PK:

1. Memaparkan pengalaman empiris dokter Nyoman dalam pemberian sambiloto untuk pasien2 covid dari yang OTG, gejala ringan, sampai yang berat.

2. Berhasil pada hampir semua kasus, dari mulai pencegahan sampai pengobatan. Kecuali yang sangat berat misalnya on ventilator.

3. Belum ada uji klinis. Saat ini sedang diujicobakan di UGM dan Solo ekstrak mana yang akan diambil, kadar berapa, untuk distandardisasi, lalu selanjutnya uji klinis.

4. Pengalaman paling fenomenal: ketika ada dokter spesialis senior yang kena covid-19 sudah memakai PK, IVIG, dan Tocilizumab, kondisi belum membaik.

Diberikan Sambiloto (dimasukkan ke susu di ICU) 1 cap tiap 4 jam. Malam itu bisa tidur tenang, lalu kondisi membaik. Sekarang Alhamdulillah sudah bisa main sepeda statis 

5. Pengalaman lain: orang2 di lingkungan pembicara (Pembicara adalah staf pengajar Univ. dan kabag Patklin), yang rajin minum sambiloto hasil trackingnya biasanya negatif. Yang tidak/ jarang minum, banyak yang positif.

Yang sudah ada gejala demam dst cepat sekali reda dan kondisi umum membaik.

Dalam 1 tahun ini banyak sekali px covid yang membaik setelah pemberian sambiloto.

6. Sharing peserta zoom: putranya peserta tsb covid, hari ini demamnya turun setelah minum 4 butir, kondisi membaik.

Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung zat aktif Andrografolit dan Flavonoid yang mempunya 2 molecular docking, yaitu: pada virus (mencegah replikasi) dan sel manusia (meningkatkan imun).

Dosis pencegahan : 1x2 Caps (Jangan 2x1 karena kurang efektif). Diberika  terutama setelah paparan.

Dosis pengobatan: 2 Caps setiap 4-5 jam (Kalau severe tiap 4 jam). Boleh dicoba 1 caps dulu lalu liat reaksinya (Pada org yang tidak DM,bisa keleyengan karena ada efek samping menurunkan GD...)

1 butir biasanya mengandung 500 mg. (nggak selalu sama. Malah beda2 pabrik bisa beda kadar andrografolit dan terpenoid-nya). Tapi kira2 segitu. 

Jurnal: dosis maksimal 6gr/hari (kalau ekstrak murni). Jadi diberikan 2 caps tiap 4-5jam.

Walaupun bisa lebih, karena bukan ekstrak murni. Tapi karena blm ada uji klinis, max 6 gram aja deh. 

Lebih baik dikasih alarm saat pemberian karena supaya tidak lupa.

Bersambung ke part 2

Part 2  [6/30, 07:40] +62 818-969-348:

(Tambahan2 dan pertanyaan2 pemirsa):

1. Merk apa yang biasanya dipakai? 

Jawab: Tidak bisa nyebut merk, yang penting ada BPOM.

2. Ada kondisi tertentu yang hrs diperhatikan ketika mau memberikan sambiloto? 

Jawab:

a. Hipoglikemia, karena sambiloto suplemen untuk diabetes (memperbaiki fungsi pankreas). Jadi harus diminum sesudah makan. 

b. Ada efek samping diuretik.

3. Apa ada efek samping penggunaan jangka panjang?

Jawab: pembicara tidak pernah memberikan jangka panjang. Jika swab sudah negatif, masuk dosis pencegahan 1x2 caps.

4. Beli di mana?

Apotek, toko herbal, toko online.

5. Info tambahan: Sambiloto juga dari pengalaman, baik untuk alergi, malaria, hepatitis, dengue (dengue sudah banyak dan ada jurnalnya juga).

6. Bagaimana jika mengonsumsi obat lain dari dokter? 

Jawab: sambiloto diminum 1 jam setelah obat dokter.

7. Sambiloto juga ada efek antibiotik (pencegahan sepsis)

8.Buat obat chikungunya juga manjur banget. Ada pasien yang lama sekali masih sakit2 tulang lalu diberikan sambiloto lalu sembuh.

9. Untuk malaria 4 hari pemberian sudah ada perbaikan.

10. Catatan: obat herbal tidak untuk kasus life threatening.

11. Ada juga yang sakit kutil, sembuh dengan sambiloto (mungkin karena penyebabnya virus juga).

12. Di Thailand sudah dipake untuk yang OTG dan gejala ringan.

13. Tiga tingkatan herbal:

1. Jamu

2. Herbal terstandar

3. Fitofarmaka (sekilas info aja ini mah)

No comments:

Post a Comment