Wednesday, April 13, 2016

NASIHAT DR. TAN SHOT YEN

Nasihat dr. Tan Shot Yen
dr. Tan Shot Yen lahir di Beijing, 17 September 1964 dan dibesarkan di Jakarta. Ia kuliah di Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara dan lulus Profesi Kedokteran Negara FKUI pada tahun 1991. Dokter Tan Shot Yen dikenal sebagai seorang dokter yang kritis dan sering diundang sebagai pembicara dan narasumber di berbagai seminar. Selain sebagai dokter, dia juga praktisi Braingym dan Quantum, serta Hypnoterapist.
Menurut Dr. Tan Shot Yen, "Kesalahan pasien dalam berobat hanyalah mencari tahu 'bagaimana'. Bagaimana caranya menurunkan tensi, menurunkan kadar gula, menguruskan badan, menghilangkan senewen atau sakit di jemari. Jika Anda Cuma tanya 'bagaimana', Anda akan jatuh menjadi sekadar konsumen. Pertanyaan terpenting adalah mengapa Anda sampai sakit?" urainya.
Wanita 45 tahun ini memang tak mau punya pasien yang yang mengharapkan pil atau tongkat ajaib untuk membereskan tubuhnya. "Saya mau pasien yang taking ownership of their own body. Itu badan anda. Buat apa dokter yang sok tahu menyuruh ini-itu? Yang benar buat dokter belum tentu benar buat Anda." "Sampai kapan seseorang mau tergantung pada obat-obatan? Apakah setelah mengonsumsi obat dia benar-benar sembuh? Jawabannya tidak. Karena begitu obat berhenti, dia sakit lagi. Berapa banyak dokter hanya bertanya 'sakit apa' lalu berkata 'ini obatnya'? Dia tidak memberikan pendidikan atau menjelaskan asal usul penyakit. Pasien dalam hal ini mengamini saja, padahal pasien harusnya memahami perannya dalam menciptakan penyakitnya, " jelas dr. Tan.
"Sakit adalah introspeksi." Ketika sakit, saya berhenti dan menoleh ke belakang. Apa yang 'jalan' dan 'nggak jalan' selama ini? Nah, menjadi sembuh adalah keberhasilan introspeksi dan menemukan cara untuk lebih maju lagi. Dalam fase inilah sesungguhnya peran dokter sangat diperlukan untuk membimbing pasien menemukan kesembuhannya dan tidak  hanya meninabobokan pasien dengan obat.
Menurut dr. Tan, kita memasuki era kebablasan mengonsumsi obat. Akhirnya, obat dijadikan demand. Setelah demand melambung tinggi, masyarakat digenjot untuk mendapatkan penghasilan lebih yang sebagian besar akhirnya berakhir di atas kertas resep (habis untuk menebus obat – obatan). Lihatlah berapa banyak orang yang harus berusaha mati-matian demi keperluan berobat salah satu anggota keluarga.
"Akibat perkembangan ilmu kedokteran – terutama setelah ditemukannya alat pacu dan cangkok jantung, tubuh manusia yang tadinya holistic lalu dipecah-pecah. Kalau kepala sakit yang diobati, ya kepala saja. Kita terlepas dari tubuh, emosi, dan kecerdasan spiritual. Tubuh manusia hanya jadi seperangkat mesin. Kalau ada yang salah, kita pergi ke bengkel. Dan, rumah sakitlah bengkel terbesarnya. Betul, badan manusia terlalu kompleks untuk dipegang satu ahli saja. Manusia boleh dipegang beberapa ahli, asal mereka sama-sama sadar bahwa manusia diciptakan Tuhan. Masalahnya, dokter punya arogansi profesi. Seorang dokter biasanya susah dibilangin dan selalu merasa benar," tuturnya lugas.
Inilah beberapa nasihat kesehatan ala Dokter Tan.
Semua karbohidrat buruk seperti gula dan turunannya, terigu, beras dan pati, akan cepat diubah menjadi gula dan masuk dalam peredaran darah. Kalau ini terjadi terus-menerus, efek lanjutannya adalah menurunnya daya tahan tubuh, kegemukan, kolesterol, diabetes, dan penyempitan pembuluh darah.
Sebagai ganti karbohidrat buruk, sayur mentah dan beberapa jenis buah bisa menjadi menu yang mengenyangkan dan menyehatkan. Dengan makan sayur mentah dan buah, dijamin enzim berguna masih hidup dan semua vitamin serta antioksidannya tidak hilang. Porsinya tentu harus memadai, misalnya untuk makan siang (dengan takaran satu dinner plate): 1 ikat selada segar, 1 bh timun, 1 bh tomat, 1 bh alpukat, dan 1 bh apel. Sayuran yang kita konsumsi sebaiknya tidak dimasak, karena manfaatnya sudah tidak ada lagi (nilai gizi sudah hilang).
Buah yang baik untuk dimakan antara lain: apel, alpukat, dan pir. Buah lain seperti durian, mangga, pepaya, dan pisang sebaiknya dihindari karena kandungan gulanya tinggi. Satu lagi, sebaiknya buah dimakan langsung dan tidak diolah terlebih dulu seperti misalnya dijus. Karena dengan dijus, terjadi pengrusakan serat, sehingga yang Anda asup hanya gulanya saja.
Bahan makanan sebaiknya tidak digoreng, karena bisa menjadi racun dan merusak organ tubuh. Usahakan makanan dikukus atau dibakar. Jika dibakar, jangan lupa dialasi daun.
Produk kedelai yang baik adalah tempe, oncom dan tauco. Sedangkan susu kedelai, kecap dan tahu kurang bagus, karena bisa menjadi pencetus kanker.
Buah jeruk baik untuk tubuh, karena mengandung anti-oksidan, tapi jangan dicampur dengan air hangat atau panas, karena bisa berubah menjadi racun.
Hindari mengkonsumsi makanan yang telah melalui proses pengawetan atau dalam kaleng, karena bisa sebagai pencetus penyakit.
Jangan pernah merasa tua, karena bisa membuat seluruh tubuh kita terasa semakin tua. Usia boleh tua, tapi pikiran dan semangat kita harus tetap muda, supaya seluruh energi positif mengaliri seluruh tubuh kita.
Jika anda merasa sakit seperti flu, hipertensi, kolesterol dan lain-lain, coba instropeksi makanan atau minuman apa saja yang telah Anda konsumsi sebelumnya, lalu hindari. Jangan hanya minum obat, tapi makanan buruk yang Anda asup tidak berubah.
Jangan terpaku pada pemikiran bahwa sehat hanya dari makanan dan olah raga saja. Sehat yang sebenarnya adalah sehat secara makanan, sehat secara fisik (olah raga yang benar), dan sehat secara pikiran dan hati/iman.
Beberapa buku karangan dr. Tan Shot Yen:



No comments:

Post a Comment