Monday, August 22, 2016

MENGAPA KITA MENIKAH?

Mengapa Kita Menikah?

Orang bertanya kepadaku, mengapa orang menikah? Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karena jatuh cinta?
Bukan... Tapi karena mereka terus membangun cinta
Jatuh cinta itu gampang, dalam 10 menit juga bisa. Tapi membangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat jatuh cinta itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap... Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan membangun cinta.
Jatuh cinta terjadi dalam keadaan menyukai. Namun membangun cinta perlu dilakukan dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik untuk memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.
Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex..  Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan pasangan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki?
Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat KOMITMEN awal mereka dulu, apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah harus bermusuhan?
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah MEMBANGUN CINTA. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah....  Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta... Jagala dan peliharalah KOMITMEN awal.
#1. Ketika akan menikah - Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.
#2. Ketika melamar - Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada Allah melalui wali si gadis.
#3. Ketika menikah - Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan Allah.
#4. Ketika menempuh hidup bahagia - Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
#5. Ketika biduk rumah tangga oleng - Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.
#6. Ketika telah memiliki anak - Jangan membagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% dan cintai anak-anak Anda masing2 100%.
#7. Ketika anda adalah suami - Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.
#8. Ketika anda adalah istri - Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.
#9. Ketika mendidik anak - Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
#10. Ketika anak bermasalah - Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa TIDAK DIDENGARKAN oleh orang tuanya.
#11. Ketika ada 'PIL/Pria Idaman Lain - Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
#12. Ketika ada 'WIL/Wanita Idaman Lain - Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.
#13. Ketika memilih potret keluarga - Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.
#14. Ketika ingat Langgeng dan Harris – Gunakanlah Formula 7K:
1.   Ketakutan akan Allah
2.   Kasih sayang
3.   Kesetiaan
4.   Komunikasi dialogis
5.   Keterbukaan
6.   Kejujuran
7.   Kesabaran
Meskipun kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan nikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang tepat dan perlakukan pasangan dengan tepat pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau Allah sudah ijinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti DIA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan Allah untuk setia dan saling menyayangi dalam segala keadaan.
Menikah dengan orang yang benar (atau salah) itu tergantung dari “Cara” kita memperlakukan pasangan
Padahal ketika satu jari tunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri. Jangan suka menghakimi tetapi kita harus saling mengasihi.
Pernikahan adalah tiket 1 X jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat di mana kita dituntut menjadi dewasa dan salah satu tanda dewasa adalah siap memikul tanggung jawab.
Pernikahan bulan masalah feeling suka tidak suka, tetapi tentang komitmen untuk saling melengkapi satu dengan yang lain karena kalian saling membutuhkan.
Masalah yang timbul biasanya karena kita tidak memahami  perbedaan pria dan wanita.
Jangan menuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.
Ingat......... Better me = Better we.
3 Kesalahan Umum Suami:
1.   Tidak perhatikan perasaan istri. Laki lebih pakai logika, wanita pakai feeling.
2.   Fokus memikirkan solusi daripada mendengarkan... Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami ikut merasakan apa yg dia rasakan.
3.   Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian/ jawaban.
3 Kesalahan Umum Istri:
1.   Memberi petunjuk tanpa diminta. Mungkin bagi istri menunjukkan perhatian tapi bagi suami merasa dikontrol.
2.   Mengeluh tentang suami di hadapan orang lain.
3.   Mencoba membenarkan pada saat suami lakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)
Berkomitmenlah seperti  ini:
·         Untuk tetap memelihara suasana masa berpacaran.
·         Miliki sexual intimacy regularly.
·         Untuk saling bantu (jangan kritik pasangan).
·         Untuk punya romantic get away alias liburan berdua
·         Komunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila sebenarnya ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
·         Bicarakan hal-hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
·         Untuk menjadi  pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
·         Untuk  mudah memaafkan pasangan.
·         Untuk bergandengan tangan dan berpelukan.
·         Untuk h¡dυp dalam kebenaran.
Akhirnya, kenalilah 10 HUKUM PERNIKAHAN BAHAGIA:
01.  Jangan marah pada waktu bersamaan
02.  Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan.
03.  Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang.
04.  Tegurlah pasangan dengan kasih.
05.  Lupain kesalahan masa lalu.
06.  Boleh lupain yang lain tapi jangan melupakan Allah & pasanganmu
07.  Jangan simpan amarah sampai matahari terbenam
08.  Seringlah beri pujian pada pasangan.
09.  Bersedia mengakui kesalahan.
10.  Dalam Pertengkaran, yang paling banyak bicara, dialah yang salah.
Quote of the day : PERNIKAHAN YANG BAHAGIA BUTUH JATUH CINTA BERULANG-ULANG
Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment