Thursday, September 13, 2012

ANTIOKSIDAN DAN RADIKAL BEBAS – Bagian 1

BAHAYA RADIKAL BEBAS

Sepotong apel berubah warna menjadi coklat. Ikan membusuk. Luka pada kulit berwarna merah dan meradang. Semua itu terjadi mengikuti sebuah proses normal yang kita sebut dengan oksidasi. Ini terjadi dalam semua sel di alam semesta ini, termasuk sel-sel dalam tubuh kita.

Untuk melindungi tubuh kita dari akibat buruk proses oksidasi, maka alam menyediakan ribuan macam antioksidan dengan jumlah yang berbeda-beda dalam berbagai buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Bila tubuh memang harus disiapkan dengan pertahanan terbaik, terutama dalam lingkungan yang semakin terpolusi saat ini, maka antioksidan menjadi sangat penting bagi tubuh kita.

BAGAIMANA ANTIOKSIDAN MENCEGAH TERJADINYA OKSIDASI?

Jika oksigen berinteraksi dengan sel apapun jenisnya – potongan apel, sel-sel yang ada dalam paru-paru, atau luka pada kulit – maka terjadilah oksidasi. Ini menciptakan semacam perubahan dalam sel-sel itu. Sel-sel itu bisa mati seperti yang terjadi pada buah yang membusuk. Dalam halnya luka di kulit, sel-sel yang mati akan digantikan dengan sel-sel yang sehat dan baru sehingga terjadi penyembuhan luka.

Pembentukan dan kematian sel ini terjadi terus menerus selama 24 jam setiap harinya. Ini merupakan proses yang diperlukan untuk mempertahankan tubuh yang sehat. “Oksidasi merupakan suatu proses alami yang terjadi pada fungsi-fungsi sel secara normal,” ungkap Jeffrey Blumberg, PhD, seorang ahli riset dan professor ilmu gizi pada Tufts University di Boston USA.

Namun ada sisi lain dari proses oksidasi ini. Saat tubuh memetabolisir oksigen dengan sangat efisien, ternyata ada 1% - 2% sel yang mengalami kerusakan dan menjelma menjadi radikal bebas.

“Radikal Bebas” atau “Free Radicals” adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sel-sel yang rusak yang menyebabkan masalah. Mereka disebut “Bebas” karena mereka kehilangan satu molekul penting, yang membuat mereka menjadi liar dan mengambil dengan paksa molekul lain untuk menggantikan molekul yang hilang itu.

KEGANASAN RADIKAL BEBAS

Bila radikal bebas melakukan serangan, maka mereka tidak hanya membunuh sel untuk mengambil molekul yang hilang. Jika hanya membunuh sel maka hal ini tidak terlalu buruk, karena tubuh memiliki kemampuan regerasi sel yang sangat bagus, sehingga sel rusak atau mati akan segera diganti dengan yang baru. Masalahnya adalah, radikal bebas seringkali mennciderai sel dengan merusak struktur DNA-nya. Nah inilah yang menjadi benih-benih penyakit.
Bila DNA sebuah sel berubah, maka sel itu dibilang telah mengalami mutasi. Ia akan tumbuh secara abnormal dan bereproduksi secara abnormal pula .... dan juga secara lebih cepat.

Fungsi sel yang normal membentuk radikal bebas dalam persentase yang kecil. Seperti halnya sebuah mesin yang mengeluarkan asap pembuangan. Namun radikal bebas ini sebetulnya secara umum bukanlah suatu masalah yang besar. Mereka ada di bawah kontrol antioksidan yang dibentuk oleh tubuh secara alami.

Toksin yang datang dari luar, khususnya asap rokok dan polusi udara, merupakan pemicu radikal bebas. Asap rokok merupakan sumber radikal bebas yang sangat besar. Pada dasarnya, makanan kita dan juga air bisa membawa radikal bebas dalam bentuk pestisida dan racun-racun lain. Meminum alkohol dalam jumlah besar juga memicu pembentukan radikal bebas yang cukup besar.  

Radikal bebas memicu terjadinya chain reaction yang bersifat merusak dan inilah inti dari permasalahannya. Blumberg melanjutkan bahwa radikal bebas berbahaya karena mereka tidak hanya merusak satu molekul, namun karena satu radikal bebas dapat membentuk suatu rangkaian chain reaction tersendiri. Bila satu radikal bebas mengoksidasi satu asam lemak, maka ia merubah asam lemak itu menjadi radikal bebas. Lalu kemudian ia merusak asam lemak lainnya dan seterusnya dalam tempo yang sangat cepat.
Serangan dari luar ini akan lebih kuat dari pertahanan tubuh alami untuk membendung radikal bebas ini. Lama kelamaan dengan adanya serangan yang terus menerus tanpa bisa dibendung oleh sistim pertahanan tubuh maka kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan akan menjadi sarang bibit penyakit kronis seperti cance, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, Parkinson dan Multiple Sclerosis (MS)
Kerusakan sel-sel kulit karena oksidasi yang disebabkan siar matahari yang berlebihan. Tetapi bila radikal bebas ada di salah satu organ dalam – contoh asbestos dalam paru-paru kita – maka ia akan merangsang terjadinya reaksi radikal bebas di dalam jaringan paru-paru. Asap rokok memiliki pemicu radikal bebas yang aktif. Oleh karenanya berhenti merokok merupakan langkah paling berarti untuk menjaga kesehatan.
Terjemahan: Bambang Irawan http://irawan-biz.yolasite.com/ 
Source: WebMD - http://www.webmd.com/food-recipes/features/how-antioxidants-work1

Artikel ANTIOKSIDAN DAN RADIKAL BEBAS ditulis dalam 3 bagian:

No comments:

Post a Comment