BAHAYA RADIKAL BEBAS
Sepotong apel berubah warna menjadi coklat. Ikan
membusuk. Luka pada kulit berwarna merah dan meradang. Semua itu terjadi
mengikuti sebuah proses normal yang kita sebut dengan oksidasi. Ini terjadi
dalam semua sel di alam semesta ini, termasuk sel-sel dalam tubuh kita.
Untuk melindungi tubuh kita dari akibat buruk proses
oksidasi, maka alam menyediakan ribuan macam antioksidan dengan jumlah yang
berbeda-beda dalam berbagai buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Bila tubuh memang harus disiapkan dengan pertahanan terbaik, terutama dalam
lingkungan yang semakin terpolusi saat ini, maka antioksidan menjadi sangat
penting bagi tubuh kita.
BAGAIMANA ANTIOKSIDAN MENCEGAH TERJADINYA OKSIDASI?
Jika oksigen berinteraksi dengan sel apapun jenisnya –
potongan apel, sel-sel yang ada dalam paru-paru, atau luka pada kulit – maka
terjadilah oksidasi. Ini menciptakan semacam perubahan dalam sel-sel itu.
Sel-sel itu bisa mati seperti yang terjadi pada buah yang membusuk. Dalam
halnya luka di kulit, sel-sel yang mati akan digantikan dengan sel-sel yang
sehat dan baru sehingga terjadi penyembuhan luka.
Pembentukan dan kematian sel ini terjadi terus menerus
selama 24 jam setiap harinya. Ini merupakan proses yang diperlukan untuk
mempertahankan tubuh yang sehat. “Oksidasi merupakan suatu proses alami yang
terjadi pada fungsi-fungsi sel secara normal,” ungkap Jeffrey Blumberg, PhD,
seorang ahli riset dan professor ilmu gizi pada Tufts University di Boston USA.
Namun ada sisi lain dari proses oksidasi ini. Saat tubuh
memetabolisir oksigen dengan sangat efisien, ternyata ada 1% - 2% sel yang
mengalami kerusakan dan menjelma menjadi radikal bebas.
“Radikal Bebas” atau “Free Radicals” adalah istilah yang
sering digunakan untuk menggambarkan sel-sel yang rusak yang menyebabkan
masalah. Mereka disebut “Bebas” karena mereka kehilangan satu molekul penting,
yang membuat mereka menjadi liar dan mengambil dengan paksa molekul lain untuk
menggantikan molekul yang hilang itu.
KEGANASAN
RADIKAL BEBAS
Bila radikal bebas melakukan serangan, maka mereka tidak
hanya membunuh sel untuk mengambil molekul yang hilang. Jika hanya membunuh sel
maka hal ini tidak terlalu buruk, karena tubuh memiliki kemampuan regerasi sel
yang sangat bagus, sehingga sel rusak atau mati akan segera diganti dengan yang
baru. Masalahnya adalah, radikal bebas seringkali mennciderai sel dengan
merusak struktur DNA-nya. Nah inilah yang menjadi benih-benih penyakit.
Bila DNA sebuah sel berubah, maka sel itu dibilang telah
mengalami mutasi. Ia akan tumbuh secara abnormal dan bereproduksi secara
abnormal pula .... dan juga secara lebih cepat.
Fungsi sel yang normal membentuk radikal bebas dalam
persentase yang kecil. Seperti halnya sebuah mesin yang mengeluarkan asap
pembuangan. Namun radikal bebas ini sebetulnya secara umum bukanlah suatu
masalah yang besar. Mereka ada di bawah kontrol antioksidan yang dibentuk oleh tubuh
secara alami.
Toksin yang datang dari luar, khususnya asap rokok dan
polusi udara, merupakan pemicu radikal bebas. Asap rokok merupakan sumber
radikal bebas yang sangat besar. Pada dasarnya, makanan kita dan juga air bisa
membawa radikal bebas dalam bentuk pestisida dan racun-racun lain. Meminum
alkohol dalam jumlah besar juga memicu pembentukan radikal bebas yang cukup
besar.
Radikal bebas memicu terjadinya chain
reaction yang bersifat merusak dan inilah inti dari permasalahannya. Blumberg
melanjutkan bahwa radikal bebas berbahaya karena mereka tidak hanya merusak
satu molekul, namun karena satu radikal bebas dapat membentuk suatu rangkaian
chain reaction tersendiri. Bila satu radikal bebas mengoksidasi satu asam
lemak, maka ia merubah asam lemak itu menjadi radikal bebas. Lalu kemudian ia
merusak asam lemak lainnya dan seterusnya dalam tempo yang sangat cepat.
Serangan dari luar ini akan lebih kuat dari
pertahanan tubuh alami untuk membendung radikal bebas ini. Lama kelamaan dengan
adanya serangan yang terus menerus tanpa bisa dibendung oleh sistim pertahanan
tubuh maka kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan akan menjadi sarang bibit
penyakit kronis seperti cance, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, Parkinson
dan Multiple Sclerosis (MS)
Kerusakan sel-sel kulit karena oksidasi yang
disebabkan siar matahari yang berlebihan. Tetapi bila radikal bebas ada di
salah satu organ dalam – contoh asbestos dalam paru-paru kita – maka ia akan
merangsang terjadinya reaksi radikal bebas di dalam jaringan paru-paru. Asap
rokok memiliki pemicu radikal bebas yang aktif. Oleh karenanya berhenti merokok
merupakan langkah paling berarti untuk menjaga kesehatan.
Terjemahan: Bambang Irawan - http:// irawan-biz.yolasite.c om/
Source: WebMD - http://www.webmd.com/food-recipes/features/how-antioxidants-work1
Source: WebMD - http://www.webmd.com/food-recipes/features/how-antioxidants-work1
Artikel ANTIOKSIDAN DAN RADIKAL BEBAS ditulis dalam 3 bagian:
Bagian 1 - Bahaya Radikal Bebas
Bagian 2 – Jadikan Antioksidan Bagian Dalam Diet Sehari - Hari
Bagian 3 – Top 10 Bahan Makanan Antioksidan Alami
Bagian 2 – Jadikan Antioksidan Bagian Dalam Diet Sehari - Hari
Bagian 3 – Top 10 Bahan Makanan Antioksidan Alami
No comments:
Post a Comment