ALZHEIMER
ADA DI SEKITAR KITA
Dalam beberapa jurnal imiah menyebutkan ada korelasi
antara penyebab alzheimer dengan kurang berolahraga sewaktu muda. Tentunya,
setiap orang pasti pernah lupa akan suatu hal. Dan keadaan tersebut normal, apabila kita lupa
akan hal-hal yang jarang dilihat. Tetapi bagaimana bila kita lupa akan nama
benda atau orang yang berada di sekitar kita? Tentunya, hal ini bukan seuatu yang
normal dan disebut dengan gejala Demensia Alzheimer. (Baca: Bermain Game Turunkan Risiko Alzheimer)
Menurut dokter S. Saunderajen
dalam sebuah diskusi kesehatan yang berlangsung pertengahan Oktober ini di
Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat menerangkan beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah Alzheimer. "Melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi risiko
demensia, pada riset dunia mengatakan bahwa aerobik, tai chi dapat mengurangi
risiko Alzheimer hingga sekitar 30 persen termasuk pada aktivitas sosial,"
kata Saunderajen.
Dokter yang berprakter di
beberapa rumah sakit di Jakarta ini juga menjelaskan, "Alzheimer ada di
sekitar kita. Karena itu, perlunya meluangkan waktu berkualitas dengan orang yang
kita cintai atau misalnya ikut berpartisipasi dalam lari The Color Run yang kan
berlangsung November mendatang. Hal-hal begini akan memberikan ‘awareness’ pada
generasi muda bahwa salah satu cara untuk mengurangi terkena Alzheimer dengan
berlari santai," ungkapnya panjang lebar.
Kemudian Saunderajen juga
menjelaskan bagaimana tanda-tanda Demensia Alzheimer merupakan sebuah gangguan
memori yang mempengaruhi keterampilan pekerjaan. "Misalnya
seperti, lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon
atau kardus obat yang biasa dimakan, atau lupa mencampurkan gula dalam minuman,
garam dalam masakan, bahkan lupa mengaduk air minum," ungkap Saunderajen.
Menurutnya, pada tahun 2013,
terdapat 44 juta orang di seluruh dunia yang terdiagnosa diantaranya Demensia
Alzheimer. Dia menjelaskan pada Demensia Alzheimer ini merupakan suatu gangguan
penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, emosi dan pengambil keputusan.
Dia memperkirakan pada tahun 2030 akan ada 76 juta Orang Dengan Dementia (ODD).
Kemudian ada 135 juta ODD pada tahun 2050.
"Kemudian terdapat 7,7
juta kasus demensia baru setiap tahun di seluruh dunia dan satu kasus baru
setiap empat detik. Kalau mau dihitung secara kerugian ekonomi global akibat
demensia adalah USD$ 604 miliar," kata Saunderajen mengutip World’s
Alzheimer Report WHO-ADI pada tahun 2012. (Baca: Tes Alzheimer Bisa dengan Deteksi Bau)
Untuk Indonesia, diperkirakan
estimasi jumlah ODD adalah sekitar 1 juta di tahun 2013. Angka ini akan
meningkat menjadi 2 juta pada 2030. Kemudian 4 juta ODD di tahun 2050.
Sumber: Tempo.co
No comments:
Post a Comment