Thursday, February 19, 2015

PESAN MELALUI TEMBANG DOLANAN

PESAN MELALUI TEMBANG DOLANAN


Pesan melalui tembang dolanan Sluku Sluku Bathok

Sluku-sluku bathok.
Bathoke ela-elo.
Si Rama menyang Sala.
Oleh-olehe payung motha.
Pak jenthit lolo lo bah.
Wong mati ora obah.
Yen obah medeni bocah.
Yen urip goleko dhuwit.

Lagu jaman Wali Songo menuturkan:  

SLUKU-SLUKU BATHOK: Bathok (kepala) kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuan. Kalo diforsir terus bisa aus, stress, hang, macet daya pikirnya. 

BATHOKE ELA ELO: Dengan cara berdzikir (ela-elo = Laa ilaaha ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan syaraf neuron di otak. 

SI RAMA MENYANG SALA: Siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Sala (Sholat). Lalu bersuci dan dirikanlah sholat. 

OLEH-OLEHE PAYUNG MOTHA: Yang sholat akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Kalau Allah sudah melindungi, tak ada satupun di dunia ini yang kuasa menyakiti kita, tak satupun. 

PAK JENTHIT LOLO LO BAH: Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati. 

WONG MATI ORA OBAH: Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan.

YEN OBAH MEDENI BOCAH: Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharat-nya akan lebih besar. 

YEN URIP GOLEKKE DHUWIT: Kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat masih hidup pengin kaya, pengin membantu orang lain, pengin membahagiakan orang tua: sekaranglah saatnya, ketika uang dan harta benda masih bisa disumbangkan bagi tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan tertutup.

Semoga bermanfaat, selamat berkarya dan berbuat kebaikan.  Semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala melimpahkan rahmat dan hidayahnya.

Aamiin ya Rabbal’aalamiin


Copas dari tetangga

No comments:

Post a Comment