Monday, December 21, 2015

TENTANG KHELASI

TENTANG KHELASI
PRESS RELEASE
Sejak beberapa hari ini beredar pemberitahuan melalui BBM (BlackBerry Messenger) tentang metoda pengobatan penyakit jantung koroner dengan menggunakan infus cairan tertentu yang dikatakan mampu mengikis plaque (deposit kolesterol) di dinding pembulu darah koroner. Berita tersebut juga mengesankan bahwa pemberian cairan infus (khelasi) dapat menggantikan metoda angioplasti koroner (pemasangan stent) maupun pengobatan operasi bedah pintas koroner (By-pass)
Akibat pemberitaan tersebut, beberapa masyarakat awam maupun dokter umum dan dokter spesialis meminta penjelasan kek kantor Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiocaskular Indonesia (PERKI) maupun secara langsung kepada anggoa PERKI di berbagai daerah.
Demi melindungi masyarakat terhadap penanganan penyakit kardiovaskular di luar tatalaksana standar medis, maka menjadi tanggung jawab PERKI untuk memberikan klarifikasi sebagai berikut:
  1. Penyakiut jantung koroner adalah suatu kelainan akibat proses atherosclerosis menahun, yaitu terjadinya proses deposit lemak kolesterol LDL dan berbagai substansi lain dalam lapisan dinding pembuluh koroner. Proses ini terjadi secara menahun dan berpotensi menimbulkan penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi  gangguan aliran darah yang memberi nutrisi darah pada otot jantung.
  2. Penanganan terhadap Penyakit Jantung Koroner meliputi pemberian terapi farmakologis secara optimal, dan pada kondisi penyakit tertentu memerlukan tindakan revaskularisasi (memulihkan gangguan aliran darah) baik secara non-bedah (angioplasti koroner) maupun bedah (By-pass). Tidak ada satupun referensi terpercaya yang memberi bukti bahwa ada obat yang mampu membuat plak larut sehingga tidak memerlukan lagi tindakan revaskularisasi (terlampir penelitian tahun 2013)
  3. Untuk menentukan strategi pengobatan terbaik, telah dibuat Standar Pelayanan Medis berdasarkan bukti-bukti klinis yang diperoleh dari berbagai penelitian di berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, untuk kasus penyakit jantung koroner dengan bukti klinis adanya keluhan disertai iskemia luas atau tanpa diserta penyakit penyerta masih menempatkan penggunaan obat-obat standar preventif dan metoda angioplasti koroner dengan Stent maupun tindakan operasi bypass sesuai rekomendasi kelas 1. Artinya para ahli sepakat bahwa kedua metoda pengobatan ini masih yang terbaik. Sedangkan strategi dengan menggunakan sel punca (stem cell) masih dalam tahap riset dan diharapkan menjadi terapi pilihan masa depan.
  4. Sebagai wadah dokter spesialis Kardiovaskular di Indonesia, PERKI memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi masyarakat dari pengobatan yang tidak memenuhi standar medis. oleh karenanya PERKI membuka diri untuk menerima pertanyaan dari masyarakat luas berkenaan dengan pemilihan pengobatan yang terbaik di bidang kardiovaskular dengan melalui EMAIL: inaheart@indosat.net.id dan telepon di sekretarist PERKI 021-568 1149 atau 021-568 4093 Ext. 1441 dan Fax 021-566 4220
Semoga klarifikasi ini dapat memberi wawasan positif dan melindungi masyarakat dari metoda pengobatan yang tidak berbasis bukti

Jakarta, 14 April 2015
Pengurus Pusat
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia

ttd.
Prof DR. Dr. Rochmad Romdoni  SpPD, SpJP(K), FIHA
Ketua PP PERKI

ttd
DR. Dr. Ismoyo Sunu dr. SpJP(K), FIHA
Sekretaris Jenderal



No comments:

Post a Comment