Wednesday, July 20, 2016

BANGGA JADI AYAH

Bangga Jadi Ayah
INI ADALAH SEPENGGAL KISAH TENTANG AYAH. KUNCI SURGA YANG KERAP KITA LUPA
RAHASIA BESAR SEORANG AYAH YANG TIDAK DIKETAHUI SEORANG ANAK, BAHKAN SETIAP ANAK DI DUNIA

Mungkin ibuku lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?
Semasa kecil, ibuku lah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih, ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.
Saat aku sakit demam, ayah membentakku "Sudah diberitahu, Jangan minum es!
Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis di depan ibu.
Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.
Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh!"
Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, karena beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku?
Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.
Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”Di mana, dan sedang apa aku diluar sana?”
Setelah aku dewasa, walau ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayah lah yang berkata: "Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama."
Di saat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayahku hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, 'Ke mana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.'
Saat aku berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, “Anakku sekarang sukses. Alhamdulillah
Walau kadang aku cuma bisa membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali. Ayahku akan tersenyum dengan bangga.
Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya.
Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati – hati mengizinkannya.
Dan akhirnya, saat ayah melihat ku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia.
Lantas pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis?
Ayah menangis karena ayah sangat bahagia. Dan beliau pun berdoa, "Ya Allah Rabbi, tugasku telah selesai dengan baik dengan pertolongan-Mu. Kami mohon kepada-Mu,  bahagiakan lah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya."
Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah : 
"Anakku... Ayah memang tidak mengandungmu,tapi darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat di namamu..
Memang ayah tak melahirkanmu... Ayah memang tak menyusuimu,.. tapi dari keringatnya lah setiap tetesan yang menjadi air susumu…
Nak... Ayah memang tak menjagai-mu setiap saat,.. tapi tahukah kau dalam do’anya selalu ada namamu disebutnya…
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman…
Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat bunda,.. karena kecintaannya dia takut tak sanggup melepaskanmu…
Dia ingin kau mandiri, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri...
Bunda hanya ingin kau tahu Nak..bahwa… Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda..
Anakku… Ketahuilah bahwa pada diri ayahmulah juga terdapat surga bagimu… Maka hormati dan sayangi ayahmu.
THANKS DAD, with luv 4 you.
Silahkan sebarkan tulisan sederhana ini kepada semua temanmu, supaya kita semua tahu rahasia besar seorang ayah...

SALAM TAKZIM KUSAMPAIKAN UNTUK KALIAN PARA...AYAH

No comments:

Post a Comment