Sunday, July 10, 2016

HYPOTHALAMUS - SENTRA AKTIFITAS

Hypothalamus – Sentra Aktifitas
HYPOTHALAMUS, The Center of Activities
Ketika kita membaca niat puasa, sebenarnya kita sedang memberi tahu Hypothalamus bahwa: tidak akan ada pemasukan kalori dan air minum sama sekali selama 13 jam ke depan. Tolong jagain saya ya, jangan sampai pingsan. Dan Hypothalamus akan melakukan langkah-langkah berikut:
Buang air lebih sering di pagi hari. Ginjal mempunyai 3 fungsi: Filtrasi, Reabsorpsi dan Sekresi. Menyaring, menyerap kembali air & zat-zat yang masih dibutuhkan, dan mengeluarkan air & hasil buangan yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. 
Pada pagi hari, ketika energi kita masih berlimpah setelah sahur, Hypothalamus meminta ginjal untuk lebih giat mengeluarkan lebih banyak urin. Terbentuknya urin merupakan hasil 3 proses di atas, yakni filtrasi, reabsorpsi dan sekresi.
Selewat jam 9 pagi, “sampah-sampah” terlarut di dalam darah yang biasa dikeluarkan oleh urin hampir semuanya telah dibuang.
Ini salah satu alasan mengapa berpuasa dianggap sebagai proses detoksifikasi.
Jam-jam berikutnya, seiring dengan tidak adanya pemasukan air minum, dan cadangan energi yang mulai berkurang, Hypothalamus akan meminta ginjal untuk mengurangi aktivitasnya.
Umumnya anda hanya akan merasa perlu ke toilet 1 kali lagi hingga waktunya berbuka.
Mission accomplished by the renal (ginjal): energi terus berkurang, jadi aktivitas filtrasi, reabsorpsi dan sekresi juga perlu dikurangi.
Tidak masalah, karena sampah-sampah sudah dikeluarkan di pagi hari. Ketika kita tidak berpuasa, ginjal akan bekerja dengan kecepatan standar, jadi urine dikeluarkan sedikit demi sedikit dalam waktu 24 jam.
Power Saving Mode. Reaksi tubuh untuk menghemat enerji dirasakan sebagai rasa mengantuk luar biasa, karena Hypothalamus sudah mengetahui bahwa cadangan energi yang ada di hati akan digunakan sepanjang hari, untuk mengkompensasi pemasukan energi yang berhenti sebelum adzan Subuh, maka proses penghematan di semua sektor akan dilakukan (mengencangkan ikat pinggang begitulah istilahnya). 
Ketika kita mengantuk, jantung berdenyut lebih pelan, paru-paru juga lebih lambat melakukan inspirasi dan ekspirasi, ginjal bekerja lebih perlahan, otak bekerja lebih perlahan. Itu semua adalah, kalau meminjam bahasa komputer: power saving mode. Mengantuk itu ikhtiar Hypothalamus untuk menghemat sisa energi yang ada.
Tapi kita boleh pilih: 
·         Siap-siap hybernate terus tidur beneran.
·         Mengurangi jumlah energi yang kita gunakan untuk beraktivitas dengan merem sebentar terus nanti melek lagi biar lebih seger
·         Lawan terus rasa ngantuk dengan kerja maksimal, yang membuat hati akan bekerja keras mengeluarkan lebih banyak cadangan energinya, karena kerja sama hormon insulin dan glukagon akan memastikan bahwa tubuh kita tetap mempunyai energi yang cukup untuk beraktivitas hingga waktunya berbuka.
Poin di atas menjelaskan:
·         Mengapa harus diniatkan. Karena jika tidak ada niat, Hypothalamus bisa kelimpungan. Organ-organ tubuh lain juga tidak siap menyetel dirinya di “power saving mode” selama 13 jam. Bisa jadi mereka akan pingsan atau mengalami hipoglikemia parah.
·         Kenapa anak-anak perlu berlatih puasa, agar kerja sama seluruh organ tubuh berlangsung mulus sejak kecil
·         Mengapa sahur juga sangat dianjurkan.. Karena Tuhan menciptakan alam semesta dan seluruh organ tubuh kita dengan prinsip “keteraturan”. Kalau mau puasa ya niat, terus siapkan energi yang cukup dengan sahur..  
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment