Friday, July 22, 2016

ETNIS TIONGHOA YANG BERJASA BAGI NKRI

Etnis Tionghoa Yang Berjasa Bagi NKRI
Ulasan ini bukan untuk mempromosikan Ahok, dan tidak ada kaitannya dengan Kampanye Pilgub Ahok.
Melainkan untuk melawan upaya pembenturan etnis yang sedang dilakukan oleh Mafia ORBA yang bertujuan menimbulkan konflik horisontal yg mengganggu stabilitas PolKam.
#1. LAKSAMANA CHENG HO
Mantan Presiden RI BJ. Habibie pernah mengatakan bahwasanya ISLAM MERUPAKAN HADIAH BANGSA CHINA kepada bangsa Indonesia.  Habibie menjelaskan awal kehadiran Islam di Nusantara dibawa pertama kali oleh Laksamana Cheng Ho.
Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati Cirebon pada tahun 1415.
Sekedar catatan Sunan Gunung Jati yang menyebarkan Islam di wilayah Cirebon baru lahir tahun 1450, atau sekitar 35 tahun setelah Laksamana Cheng Ho datang ke Cirebon.
Artinya secara kronologis, Laksamana Cheng Ho telah lebih dahulu memperkenalkan Islam sebelum Sunan Gunung Jati.
Salah satu peninggalan Cheng Ho masih terlihat pada sebuah piring yang bertuliskan ayat-ayat, dan masih tersimpan dgn baik di Keraton Kasepuhan Cirebon.
#2. LAKSAMANA TNI JOHN LIE
Laksamana Muda TNI (Purn.) John Lie, atau Lie Tjeng Tjoan adalah seorang Pejuang Kemerdekaan etnis Tionghoa beragama Kristen. Semasa hidupnya John Lie membantu memasok persenjataan bagi para Pejuang untuk melawan Belanda.
Kemerdekaan Indonesia dapat diraih, salah satunya berkat jasa John Lie. Dan atas jasa-jasanya, Pemerintah RI menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional, bahkan Suharto pun belum digelari Pahlawan Nasional.
Tak hanya itu, TNI AL juga menganugerahinya tanda jasa Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 2009, dan mengabadikan namanya menjadi nama kapal perang KRI JOHN LIE 358 pada tahun 2014.
Laksamana TNI John Lie
#3. SIAUW GIOK TJHAN
Tidak ada hubungannya dengan Felix Siauw. Pejuang Siauw Giok Tjhan terlibat dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, begitu juga selama Agresi Militer Belanda ke-2 yang terjadi dari tahun 1946-1949, 
Siauw Giok Tjhan ikut berjuang mempertahankan Kemerdekaan.
Siauw Giok Tjhan juga menjadi salah satu anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), cikal bakal lembaga DPR RI & menjadi Menteri pada pemerintahan Sukarno. 
Meskipun Siauw Giok Tjhan keturunan Tionghoa, namun kesetiaannya terhadap NKRI & Perjuangannya bagi Nusantara tidak kalah dari "penduduk asli".
Tokoh-Tokoh Pejuang Kemerdekaan Tionghoa
#4. JOE HIN TJIO.
Joe Hin Tjio juga seorang Pejuang Kemerdekaan yang gigih melawan pendudukan Jepang periode tahun 1942-1945. Joe Hin Tjio dipenjara selama 3 tahun oleh penjajah Jepang karena mencoba melakukan Pemberontakan.
Joe Hin Tjio yang alumni universitas IPB ini juga mengharumkan nama Indonesia di bidang ilmu pengetahuan melalui penelitian Kromosom yang mematahkan Teori Painter, yakni menemukan bahwa manusia memiliki total 46 Kromosom daripada total 48 seperti teori Painter.
Tokoh-Tokoh Pejuang Kemerdekaan Tionghoa
#5. TONY WEN
Tony Wen, satu lagi tokoh keturunan Tionghoa yang tak kalah berjasa mempertahankan kemerdekaan pada masa Agresi Militer Belanda ke- 2 periode tahun 1946-1949. Tony Wen saat itu membantu mengisi Kas Negara dengan melakukan perdagangan ke Singapura menembus Blokade Belanda.
Pada saat itu, Belanda meng-embargo Indonesia untuk melemahkan upaya perjuangan kemerdekaan, dan memblokade jalur perdagangan dari segala penjuru. Tony Wen yang sebelumnya telah menyuplai logisitik & senjata bagi para Pejuang di wilayah Solo, kemudian menggunakan keahliannya menembus Blokade Belanda.
Tony Wen berlayar dari pantai Popoh di Kediri, melintasi pantai selatan Jawa ke Selat Lombok untuk menghindari patroli Belanda dalam perjalanannya untuk berdagang ke Singapura. Bisa dibilang Tony Wen berjasa mendanai perjuangan Kemerdekaan melawan Belanda. Nama beliau diabadikan menjadi nama jalan di Pangkal Pinang.
Jasa Keturunan Tionghoa bagi Indonesia.
#6. SO HOK GIE
Semua orang pasti pernah dengar nama So Hok Gie, karena pernah diabadikan dalam sebuah film yang diperankan oleh aktor yang bernama Rangga di AADC. Tapi mungkin belum banyak yang tahu mengapa So Hok Gie sampai difilmkan..
So Hok Gie adalah salah satu tokoh yang mengajarkan cara berdemokrasi & ikut menanamkan nilai-nilai demokrasi di Republik Indonesia. Pada usianya yang sangat muda, pemikiran, tulisan, kritiknya terhadap pemerintah termasuk sangat fenomenal.
Skripsi So Hok Gie mengenai "Sejarah Pemberontakan", menjadi bahan diskusi di kalangan akademisi, dosen-dosen, profesor & peneliti sejarah dari generasi ke generasi hingga kini.  So Hok Gie tutup usia pada umur 27 tahun saat mendaki gunung Semeru.
Beberapa bulan lalu, kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, walikota Bandung sampai ikut buka suara karena prihatin dengan upaya pembenturan etnis ini.  Beliau mengatakan:"Mengadu domba etnis adalah kebodohan karena sebagian besar orang pribumi Indonesia saat ini adalah turunan bangsa Micronesia yang berasal dari Tiongkok"
"Pribumi Indonesia adalah turunan Cina" Ridwan Kamil, Walikota Bandung.
Ridwan Kamil : Adu Domba Etnis adalah Kebodohan
Mari kita senantiasa rapatkan barisan dan terus meningkatkan kekompakkan dan solidaritas antar sesama WNI.
Jangan sekalipun kita memberi ruang dan peluang bagi mereka yang tidak menginginkan kesatuan dan keutuhan NKRI.

No comments:

Post a Comment