Thursday, September 5, 2013

CARA BEKERJANYA AROMATERAPI PADA TUBUH KITA

CARA BEKERJANYA AROMATERAPI PADA TUBUH KITA


Hidung kita memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan membedakan 100.000 macam bau yang berbeda, yang sebagian besar diantaranya mempengaruhi kita melalui alam bawah sadar kita. Bau memasuki hidung di mana Cilia, bulu-bulu yang sangat halus yang tumbuh pada lapisan mukosa hidung dan mengandung reseptor akan membawa sinyal ke otak kita. Reseptor ini merubah bau menjadi impuls listrik untuk dikirim ke bagian otak yang disebut sistem limbik yang bertanggung jawab untuk emosi, suasana hati dan pembelajaran seseorang.

Setiap aroma yang mencapai sistem limbik secara langsung akan mempengaruhi suasana hati kita. Misalnya, bau lavender akan meningkatkan frekuensi gelombang Alpha dalam otak yang selanjutnya mengubah kesan relaksasi/santai pada diri kita. Sementara harum melati meningkatkan frekuensi gelombang Beta yang merangsang sikap kegesitan dan kesiapan dalam bertindak

Sistem limbik juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan jutaan macam bau, harum maupun busuk, yang dapat diambil dan diingat kembali sebagai ingatan tentang sesuatu. Bau cerutu misalnya, mungkin mengingatkan kita kepada kakek kita yang telah wafat lama berselang, atau aroma pinus mungkin mengingatkan kita pada bulan madu yang indah puluhan tahun yang lalu

Ukuran molekul minyak esensial sangat kecil sehingga ia dapat dengan mudah menembus kulit untuk memasuki aliran darah. Dibutuhkan hanya beberapa detik sampai dua jam bagi minyak esensial untuk masuk ke dalam tubuh, lalu empat jam untuk mengeluarkan racun tubuh yang tidak diinginkan melalui kencing, feces dan keringat.

Minyak esensial bekerja secara menakjubkan untuk kondisi yang berhubungan dengan stres, gangguan psikosomatik, infeksi kulit, kerontokan rambut, peradangan, nyeri karena masalah otot dan rangka, dan penyakit lainnya. Pada kenyataannya, banyak sekali manfaat yang diberikan oleh minyak esensial. Selain itu penggunaannyapun aman.

Sebuah studi di Bristol melaporkan bahwa pemberian minyak lavender sebagai aromaterapi kepada 28 pasien pasca bedah mencatat bahwa pada 24 pasien di antaranya, terjadi penurunan frekuensi pernapasan, tekanan darah dan detak jantung. Penelitian lain di Paris, yaitu pada kelompok yang terdiri dari 28 orang pasien yang menderita sariawan yang kemudian diterapi dengan minyak esensial. Dilaporkan bahwa setelah 90-hari pengobatan, 21 pasien dalam kelpompok tersebut pulih sepenuhnya.


Namun, minyak esensial haruslah diuji sebelum penggunaannya. Beberapa minyak esensial mungkin sensitif bagi seseorang, dan dapat menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap sinar dalam kasus lainnya. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya hal ini adalah melakukan pencampuran minyak esensial dan minyak pembawa (carrier oil) dengan proporsi yang tepat disertai satu tes kulit yang langsung dan sederhana. Caranya: oleskan sejumlah kecil minyak pada kulit dan lihat bagaimana kulit bereaksi.

No comments:

Post a Comment