Thursday, September 5, 2013

SINDROMA STEVENS JOHNSON (SSJ)


Sindroma Stevens – Johnson adalah penyakit kulit yang berpotensi mematikan yang biasanya merupakan hasil dari reaksi tubuh terhadap obat. Bentuk lain dari penyakit ini dikenal dengan sebutan Nekrolisis Epidermal Toksik (NET = Toxic Epidermal Necrolysis)  dan ini biasanya juga hasil dari reaksi yang berkaitan dengan obat. Kedua bentuk penyakit ini dapat berakibat fatal serta sangat menyakitkan dan menyengsarakan. Dalam kebanyakan kasus, gangguan ini disebabkan oleh reaksi terhadap obat,  dan salah satunya yang dianggap biang keladi adalah inhibitor cox-2 Bextra, yang sudah dikaitkan dengan penyakit ini.

Ada beberapa obat lain yang telah ditengarai berkaitan dengan sindrom Stevens - Johnson, antara lain beberapa NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs = obat anti-inflamasi non-steroid) lain, Allopurinol, Phenytoin, Carbamazepine, barbiturat, antikonvulsan dan sulfa antibiotik. Kadang-kadang penyakit ini dapat – meskipun tidak terlalu sering – dikaitkan dengan infeksi bakteri, dan dalam beberapa kasus terjadinya Stevens - Johnson Syndrome atau Nekrolisis Epidermal Toksik bahkan tidak diketahui penyebabnya. Namun, penyebab paling umum adalah yang berkaitan dengan reaksi terhadap obat.
Sindroma Stevens – Johnson dapat mengenai semua kelompok umur. Namun, paling sering terjadi pada orang tua, dan hal ini mungkin karena orang tua cenderung menggunakan lebih banyak obat-obatan yang terkait dengan penyakit ini dan karena itu secara keseluruhan lebih berisiko terkena penyakit ini. Orang yang memiliki AIDS juga beresiko besar terkena Sindroma Stevens - Johnson atau Nekrolisis Epidermal Toksik. Orang-orang yang berada dalam kelompok risiko yang lebih tinggi dianjurkan untuk tetap waspada terhadap adanya tanda-tanda penyakit kulit ini, dan juga disarankan untuk tetap mencari informasi yang baik dan lengkap tentang gejala-gejala yang dapat menunjukkan kehadiran atau serangan Sindroma Stevens - Johnson ataupun Nekrolisis Epidermal Toksik
GEJALA-GEJALA.
Sindroma Stevens - Johnson dan Nekrolisis Epidermal Toksik dapat diawali dengan gejala non-spesifik seperti batuk, sakit, sakit kepala, dan meriang. Ini mungkin diikuti oleh ruam merah di seluruh wajah dan batang tubuh, yang dapat terus menyebar ke bagian lain dari tubuh. Ruam kemudian melepuh dan lepuhan ini dapat terjadi d daerah mata, mulut dan vagina. Selaput lendir dapat mengalami peradangan, dan pada Nekrolisis Epidermal Toksik lapisan kulit bisa terkelupas dengan mudah dan penglupasan kulit sering terjadi berlapis-lapis. Dalam beberapa kasus, rambut dan kuku juga dapat mengelupas, dan penderita bisa merasa dingin dan demam.
Pada kejadian Nekrolisis Epidermal Toksik penyebab kematian paling umum adalah infeksi, yang masuk melalui daerah yang terkena. Penyakit ini dapat menyebabkan kulit tampak seperti telah dibakar, dan tempat-tempat di mana kulit terkelupas dan banyak mengeluarkan cairan yang rentan terhadap masuknya bakteri dan cepat menjadi terinfeksi.
PENGOBATAN
Mereka yang menderita dari SSJ atau NET perlu dirawat di rumah sakit, dan jika penyebabnya berkaitan dengan obat tertentu, maka pemberian obat itu akan dihentikan secara langsung. Pasien yang bertahan hidup dirawat dengan pemberian cairan intravena untuk menggantikan semua cairan yang hilang, dan kulit yang tersisa bisa tumbuh kembali dengan sendirinya. Namun, kemungkinan bertahan hidup tergantung pada tingkat kerusakan dan tingkat infeksi yang dialami oleh pasien.
Sangat penting diketahui bahwa orang-orang yang meminum obat-obatan yang dapat mengakibatkan penyakit kulit ini harus selalu waspada dan dapat mengenal tanda-tanda bahaya yang terkait dengan masalah ini. Sindroma Stevens - Johnson dan Nekrolisis Epidermal Toksik dapat mematikan, dan lebih dini gejala dikenali semakin cepat pengobatan dapat diberikan.
Tentu saja, mereka yang terpengaruh oleh obat-obatan – ataupun keluarga mereka yang telah meninggal karena penyakit kulit ini – memiliki hak untuk melakukan penuntutan untuk memperoleh kompensasi dari produsen obat yang bersangkutan. Sekarang ada pengacara-pengacara yang mengkhususkan diri dalam bidang litigasi obat-obatan, dan mereka yang merasa memiliki alasan kuat untuk meminta kompensasi disarankan untuk menggunakan pengacara litigasi obat-obatan yang berpengalaman.

No comments:

Post a Comment