Thursday, December 7, 2017

EUREKA

EUREKA
Eureka, eureka', teriak Archimedes ketika merasa berhasil menemukan rahasia tumpahan air dari bath up-nya. Kita semua tentu mengenal sejarah ditemukannya hukum Archimedes tersebut. Seruan yang kurang lebih sama juga disuarakan Sir Isaac Newton ketika berhasil menemukan hukum gravitasi. Kala itu Newton sedang bercengkrama di bawah sebuah pohon apel. Dan ketika angin berhembus agak kencang sebuah apel terjatuh mengenai tubuh Newton. 
Persamaan dari kedua kisah di atas adalah timbul sebuah pertanyaan di benak kedua orang jenius tadi. 'Kenapa setiap aku masuk ke bath up kemudian sejumlah air meleber keluar bath up?',  pikir Archimedes. Dan,  'Kenapa setiap benda yang dilempar ke atas akan terjatuh lagi ke bumi, seperti halnya buah apel tadi?',  tanya Newton dalam hatinya.
Keahlian Bertanya
Kalau kita perhatikan hampir semua proses penemuan di muka bumi ini diawali dengan rasa penasaran sang penemu, maka kemudian mereka akan menanyakannya minimal dalam hati mereka. Kemudian mereka akan mencari tahu jawabannya dengan bertanya ke sana kemari. Terlihat seolah sederhana, namun ternyata keahlian bertanya ini perlu dilatih dan diasah agar pada akhirnya kita menemukan rahasia dari alam semesta ini (baca: menemukan kebahagiaan). Bukan hanya para penemu yang membutuhkan keahlian ini, pebisnis ulungpun ternyata dituntut menguasainya. Meski sederhana namun kita mesti jeli menggunakan kata tanya ini. Salah mengatur sebuah tanya ternyata akan memberikan hasil berbeda yang mungkin tidak kita inginkan. 
 ***
Why
Kata tanya mengapa/kenapa biasa digunakan untuk perumusan sebuah situasi. Atau mencari sebab terjadinya sesuatu. Namun kita tidak bisa berhenti pada kata tanya ini. 
"Kenapa aku harus mengalami kebangkrutan ini?"
"Mengapa dia pergi meninggalkan aku?"
"Kenapa bukan aku yang dipromosikan?"
Selain perumusan sebuah situasi, apa yang Anda rasakan ketika kata tanya tersebut Anda gunakan? 
When/Where
Kata tanya ini berguna untuk memposisikan sebuah situasi. Baik posisi secara waktu maupun tempat. Untuk menemukan rahasia alam semesta, kita juga tidak boleh berhenti pada kata tanya ini. 
"Kapan ya pemerintah akan serius berpihak pada rakyat?"
"Dimana ya aku harus membeli BBM murah?"
Selain memposisikan sebuah situasi, apa yang Anda rasakan ketika kata tanya tersebut Anda gunakan? 
Silakan Anda perhatikan dan rasakan pengaruh kata tanya di atas? Apakah Anda merasa nyaman? Apakah Anda merasa berdaya? Atau sebaliknya,  Anda merasa tidak nyaman karena hanya menjadi korban (sebuah situasi)? 
What & How
Maka agar kita merasa berdaya dan kemudian berhasil menguak rahasia alam semesta ini cobalah rumus berikut ini:
What/How + I + Verb
"Apa yang bisa aku lakukan untuk mengatasi kebangkrutan perusahaan ini?"
"Bagaimana aku bisa memberikan kontribusi positif pada pemerintah agar rakyat makin sejahtera?"
"Apa yang bisa aku berikan kepada keluargaku agar mereka bahagia?"
"Apa yang harus aku lakukan agar aku dipromosikan?"     
Coba Anda buat sendiri kalimat Anda dengan rumus sederhana tadi. Berfokuslah pada kata Saya dan kata kerja positif setelah kata tanya Apa dan Bagaimana
Yakinlah bahwa kita akan berhasil menguak rahasia alam semesta ini. 
Semoga bermanfaat. 
Tabik
- haridewa -
Professional Hypnotherapist 
Happiness Coach 
@haridewa91
08179039372

No comments:

Post a Comment