Tuesday, December 19, 2017

THE NEXT VUCA

THE NEXT VUCA
(Apa yang akan terjadi setelah VUCA?)

Minggu lalu saya menerima WhatsApps dari seorang sepupu saya yang tinggal di Stockholm. Dia bilang, ”Mas Pam, artikel mas Pam diforward sampai ke groupnya diaspora di Eropa mas.“ Sebut saja namanya Randi, Dia bekerja di Swedia sementara istrinya sedang menyelesaikan program PHD-nya di kota yang sama.
Memang artikel tentang VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) itu sempat viral ke mana-mana.
Dan sekarang Randi bertanya,”What will happen again after VUCA mas?”
Pertanyaan yang logis dan make sense. Dari jaman yang dulu nya begitu teratur, sekarang kita melangkah ke jaman yang begitu “chaotic” dan “disruptive”.
Randi is right to ask “What’s next?”
Apakah lima atau sepuluh tahun ke depan jaman akan lebih teratur (mengikuti siklus sinusoidal), ataukah ternyata akan semakin “chaotic” lagi? Good question! Saya tiba-tiba merasa menjadi Robert Zemeckis yang bermain-main dan berpetualang dengan waktu di filmnya “Back to the Future “ first, second and third!
Ternyata Kevin Roberts, yang pernah menjadi Chairman Saatchi & Saatchi pernah menganalisa apa yang akan terjadi setelah jaman VUCA ini dan menuliskannya dalam bukunya “64 Shots”.
Dan inilah yang akan terjadi setelah jaman VUCA ...
 #1 - VIBRANT WORLD (optimisme dan positivisme)
Dunia di masa depan adalah dunia di mana semuanya di-“share” dengan “connection” kita.
Nokia dulu pernah meramalkan dengan tepat bahwa dunia akan penuh dengan “connecting people” , dan kemudian akan terus berevolusi menjadi “connecting the world”. Semuanya akan “connected”. We will share our dreams, our hope, our optimism for a better world, and with a full speed.
Seorang extreme traveller dari Irlandia, Benny Lewis, pernah menyampaikan,”Everyone just wants validation, love, security, enjoyment and hope for a better world”
Dan kita melihat itu dimana Sosial media platform dipenuhi dengan foto-foto cantik (hasil editan tentunya) dari wajah kita, keluarga kita, masakan kita, rumah kita, atau apapun yang kita lakukan.
Mereka semua memerlukan justifikasi dan validasi dari orang lain. Ini melambangkan bahwa kita semua masih punya harapan yang positive bahwa dunia masa depan akan lebih baik dari sekarang. Mimpi yang positive juga melambangkan bahwa masa sekarang memang masih “mengecewakan” bagi sebagian orang (sosial, politik, kemiskinan, bencana ...etc).
Tetapi itu juga melambangkan bahwa kita semua masih mempunyai harapan yang positive! Harapan yang positive adalah awal dari tindakan yang positibe untuk menuju masa depan yang lebih baik.
#2 - UNREAL WORLD (kehidupan yang tidak nyata)
Kita akan hidup di dunia yang tidak nyata. Ke mana mana gak usah bawa uang lagi, ada virtual money. Gak usah beli atau sewa ruko untuk buka toko ada virtual shop. Ada banyak pekerjaan yang sudah gak usah ke kantor atau bahkan ketemu bossnya, virtual world. Ada yang punya teman virtual dan bahkan punya pacar virtual (gak pernah ketemu, tapi pacarannya lewat messaging platform, social media dan video call di FaceTime).
Unreal dan virtual sudah memasuki semua aspek kehidupan kita.
Seorang teman saya adalah orang Amerika yang tinggal di Singapore, menjadi profesor virtual untuk universitas di China dan mempunyai istri virtual (yang tinggal di Paris dan mereka bertemu hanya sekali setahun!)
Apa sisi positive nya dari dunia yang virtual dan un-real?
Anda gak perlu punya barang yang nyata (atau real). All you need to have to be successfull is idea!
Dulu untuk mengubah dunia anda harus perlu power atau uang. Sekarang dengan ide anda bisa mengubah dunia! Idea bisa menarik modal yang besar.
Idea bisa menciptakan “niche-market” dan “Blue Ocean” initiative. Idea is the currency of millenium. Pemenang kompetisi di masa depan adalah Bangsa atau budaya atau perusahaan yang berhasil menelurkan lebih banyak idea, dengan lebih cepat dan memgimplementasikannya.
#3 - CRAZY WORLD (dunia yang tidak “lazim”
We need more “crazy” people. Kita cenderung menganggap bahwa orang yang tidak sama dengan kebanyakan orang itu gila. Padahal seringkali mereka punya banyak ide yang bisa mengubah dunia.
Orang-orang yang “crazy” adalah orang- orang yang memikirkan idea, mempertahankan idea dan terus menerus berusaha agar kita semua menjalankan idea itu. Dalam prosesnya banyak yang menganggap dia “nyleneh”, “lain”,”tidak lumrah” atau bahkan “gila”.
George Bernard Shaw pernah berkata,”Orang-orang yang reasonable berusaha mengadaptasi dirinya dengan dunia, tetapi orang-orang yang un-reasonable berusaha keras untuk mengubah dunia dan beradaptasi dengan dirinya!”
Kita melihat bagaimana Steve Jobs (Apples), Mark Zuckerberg (Facebook) dan Nadim Makarin (Gojek) bekerja keras agar dunia bisa beradaptasi dengan mereka.
Kita memerlukan lebih banyak innovator seperti mereka, kita memerlukan “crazy-people” seperti mereka. Kita tidak memerlukan orang-orang yang hanya menjadi follower dalam semua aspek kehidupan mereka. Tanyakan dalam diri anda sendiri, ide apa (sekecil apapun atau sesederhana apapun) yang anda akan lakukan untuk mengubah dunia!
#4 - ASTOUNDING WORLD (kehidupan yang membuat kita heran dan kagum)
Dunia yang akan datang memang mengagumkan dan mencengangkan! Dan itu sudah dimulai!
Amazon mengajarkan kepada kita bahwa beberapa click di handphone kita akan mengantarkan buku terbaru ke rumah saya.  Gojek mengajarkan bahwa beberapa click akan mengantarkan makanan favorite saya menemani jam makan siang saya. Youtube mengajarkan bagaimana kita bisa melihat semua cabang olahraga olimpiade sesuai yang kita suka tanpa kita ke sana. Mobile banking mengajarkan kita bagaimana menghindari hujan, panas dan macetnya Jakarta.
Dan masih banyak lagi evolusi dan revolusi yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Are you ready to be astonished? Apakah anda siap untuk lebih kagum dan lebih heran lagi?
Jadi sekarang kita mengerti kan? Setelah jaman VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) kita akan mengalami jaman yang semakin lebih VUCA lagi . The next VUCA is even more VUCA (Vibrant, Unreal, Crazy and Astonishing).
Terus bagaimana impactnya kepada bisnis?
Kita melihat bahwa growth perusahaan perusahaan besar mulai turun. Kita melihat bahwa start up bermunculan. Memang banyak yang layu sebelum berkembang, tapi banyak juga ternyata tumbuh dan makin berkembang bahkan mampu mengalahkan perusahaan besar.
Bank-bank besar mulai terancam dengan FinTech dan mobile payment. (Di China orang sudah lama beli semangka di pasar dengan WeChat). Pabrik besar akan tergantikan oleh automated machine. Dan ini akan terjadi di semua bidang kehidupan.
Dan ini akan terus terjadi? Yes!
Bersiaplah bahwa akan semakin banyak perusahaan besar yang tumbang. Akan banyak industri yang collapse. Akan banyak start up yang bermunculan. Dan akan banyak new industry yang akan tumbuh. Yang jelas kriteria untuk survival dan grow bukan lagi besarnya perusahaan atau besarnya modal yang mereka punya. Ukuran kesuksesan sebuah persahaan akan tergantung pada “VUCA” mereka sendiri
a) Velocity of generating and implementing new ideas  (Kecepatan melahirkan dan mengimplementasikan ide baru)
Sebuah perusahaan harus mempunyai unit baru yang menjadi inkubasi untuk semua ide-ide innovative yang akan menghasilkan long term success di masa depan. Company has to encourages all level of employees to generate the new ideas.

Jangan hanya memberikan bonus berdasarkan nilai penjualan tahun ini. Tapi pertimbangkan juga untuk memberikan incentive atas ide ide baru yang lahir dan bagaimana setiap millestone dicapai dalam implementasi ide tersebut.
Jangan hanya fokus pada pencapaian objective di masa sekarang, tapi perhatikan juga organization readiness to survive in the future dari segi business, people, customer and technology.
b) Unleash talent potential (Kemampuan memanfaatkan potensi talent-talent yang tadinya tidak kelihatan)
Di masa depan nanti kita memerlukan multi-disiplin dan cross-functional talents. Kita membutuhkan talent talent yang menguasai dua atau tiga bidang sekaligus. Mereka ini adalah talent talent yang menguasai (misalnya) Sales dan Logisik, Marketing dan Finance, HR dan Distributions Management ...etc.
Untuk itu peruahaan harus explore dan mencari potential talents, hidden talents yang selama ini tidak kelihatan. Assess mereka dan lakukan cross-functional career rotation.
c) Creativity of leadership team . (Kreativitas top leadership team untuk mencoba pemecahan baru dengan cara-cara yang baru dan tidak terjebak untuk terus menggunakan cara-cara lama)
Leader-leader di top position harus berani bereksperimen dan mencoba cara-cara dan metode baru untuk memecahkan masalah bisnis mereka. Kita tidak bisa memecahkan masalah baru dengan cara yang lama.
Learn, try, experiment and evaluate. Leaders harus menembangkan creativity mereka dalam me-manage business mereka. Creativity is nor (only) R&D business. It is every leader’s business.
d) Agility of the organization. (Kelincahan mental seluruh organisasi untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang berjalan)
Agility itu tidak bisa hanya dimiliki oleh top management, tetapi juga semua orang di setiap level dan di setiap divisi. Untuk itu mereka semua harus dikomunikasikan, ditraining, didorong dan di-reward agar mereka mempunyai mental agility yang akan dibutuhkan di masa depan.
Ini harus menjadi prioritas di semua perusahaan, mengingat hal ini yang seringkali akan menjadi pembeda antara perusahaan yang survive dan yang tidak.
Jadi ingat, jangan berharap bahwa uncertainty dan chaos yang terjadi di jaman VUCA, akan berganti. Situasinya akan semakin tidak stabil.
The next VUCA adalah dunia yang akan semakin
       Vibrant
       Unreal
       Crazy dan
       Astounding
Dan untuk mengantisipasinya, makan perusahaan juga harus meningkatkan :
       Velocity (speed of generating and implementing new ideas)
       Unleash the talent potentials
       Creativity of Leadership Team , and
       Agility of the new organization
Salam Hangat, Pambudi Sunarsihanto

No comments:

Post a Comment