Monday, August 5, 2013

BAGAIMANA MADU DIPRODUKSI?


Proses produksi madu merupakan bagian dari kegiatan memelihara lebah. Kegiatan ini sebetulnya seperti menjalankan sebuah usaha dengan manajemen yang sederhana tapi solid. Di sini ada ‘pabrik’ madu dengan ribuan pekerja, yaitu para lebah pekerja dan anda sendiri di puncak organisasi yang sekaligus adalah manajer pabrik, manajer pemasaran dan penjualan dan mungkin juga manajer keuangan dan administrasi…

Sebagai suatu bisnis, maka tujuan utama anda adalah memproduksi dan menjual madu yang berkualitas bagus. Seperti kita tahu, madu sudah dikonsumsi manusia sejak dahulu kala karena bernilai gizi tinggi dengan banyak manfaat. Penggunaan madu memiliki sejarah yang panjang bukan hanya sebagai makanan bergizi tinggi, namun juga kegunaan lain yang mencerminkan manfaatnya dalam berbagai budaya dan agama.   

Kualitas produksi madu tergantung pada beberapa factor yang pada dasarnya berkaitan dengan sumber nektar atau jenis bunganya. Faktor-faktor lain yang menentukan kualitas madu adalah pemrosesan dan pengemasan madu. Jenis bunga asalnya menentukan rasa dan aroma madu, serta kandungan air dan kejernihannya. Berdasarkan jenis bunganya maka bahan madu bisa berasal dari jenis bunga tertentu ataupun campuran dari beberapa jenis bunga.

Kebanyakan madu yang beredar di pasaran merupakan madu campuran yang dibuat dari nektar berbagai jenis bunga yang berbeda-beda rasa, warna, kekentalan dan asal daerahnya. Juga dikenal madu polifloral atau campuran nektar yang berasal dari berbagai bunga liar. Oleh karena itu besar kemungkinan kita bisa menemukan madu polifloral yang tidak konsisten dalam hal rasa, aroma dan bau yang tergantung dari jenis bunga yang dominan.

Jika anda ingin memproduksi madu monofloral, yaity dengan cara mengumpulkan madu yang berasal dari nektar satu jenis bunga saja, anda perlu mengatur agar lebah madu anda memiliki akses ke hanya satu jenis bunga, yang sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan. Kenyataannya, anda tidak akan mungkin mengendalikan semua lebah anda.Beberapa lebah akan mengumpulkan nektar dari bunga lainnya, dan ada kemungkinan besar bahwa madu monofloral anda mungkin mengandung sejumlah kecil nektar dari jenis bunga lainnya.

Mari kita perhatikan bagaimana para lebah yang rajin itu terlibat dalam proses produksi madu, mulai dari dikumpulkannya nektar dari bunga yang ada disekelilingi sarang mereka. Segera setelah para lebah tiba di sarang mereka, mereka akan mengosongkan perut mereka sepenuhnya dengan memuntahkan nektar kemudian menelan dan memuntahkannya kembali untuk beberapa kali sampai mereka mendapat madu yang telah dicerna sebagian. Ini adalah benar-benar proses transformasi dari nektar menjadi madu. Lebah akan melakukan proses muntah dan menelan secara bersama-sama untuk beberapa kali sampai mencapai kuantitas yang dibutuhkan yang kemudian mereka dimasukkan ke dalam sisiran madu (honey comb) yang disediakan dalam sarang mereka.

Nektar yang baru disimpan ini masih mengandung banyak air dan beberapa ragi alami yang dapat menyebabkan fermentasi kandungan gula dalam nektar. Secara alami lebah akan mengipas-ngipas sayap mereka untuk menghasilkan aliran udara di atas sarang untuk memudahkan penguapan air dari dalam nektar. Hal ini menghasilkan gula dengan konsentrasi yang lebih tinggi, yang akhirnya akan mencegah terjadinya fermentasi. Ini adalah proses alamiah dari produksi madu yang dilakukan oleh lebah madu sehari-hari. Madu kemudian akan disimpan sebagai sumber makanan selama masa sulit seperti musim dingin.

Tugas seorang pemelihara atau petani lebah adalah memaksimalkan produksi madu dengan mendorong lebah untuk menghasilkan madu lebih daripada apa yang dibutuhkan oleh lebah. Kelebihan produksi madu oleh lebah seperti ini akan bermanfaat baik untuk lebah mapun si petani lebah.

Pada akhir proses produksi madu, kita akan mendapatkan madu matang yang berupa cairan kental, lengket dan manis. Ini mengandung banyak fruktosa dan glukosa dengan sejumlah kecil kandungan sukrosa dan maltosa. Meskipun penyajian umum dari madu adalah bentuk cair dalam botol, tetapi ada bentuk-bentuk lain dari madu yang mengalami berbagai metode pengolahan madu. Penerapan jenis metode yang akan digunakan adalah sepenuhnya kebijaksanaan pemelihara lebah.

Untuk menyebutkan beberapa varietas yang dapat dikembangkan lebih lanjut: madu murni, madu yang disaring, madu ultra-filtered, madu yang dipasteurisasi, madu kristalisasi, madu ultra sonicated, madu kocok, madu kering, bongkahan madu dan madu sisir. Masing-masing varietas memiliki manfaat dan tujuan, yang dapat dipasarkan menurut segmen pasar tertentu.


Nah, dengan begitu banyak jenis produksi madu, seorang peternak lebah akan memiliki banyak pilihan dan tantangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan pasar dan ini tentu saja, harus menjadi pekerjaan utama seorang petani pertenak lebah

No comments:

Post a Comment