Sunday, August 4, 2013

DIABETES DAN HIPERTENSI PEMICU KEBUTAAN


Seperti kita ketahui kedua penyakit tersebut di atas, diabetes dan hipertensi, memiliki banyak komplikasi bilamana tidak ditangani dan diobati dengan baik. Selain stroke, gagal jantung, gagal ginjal, impotensia dan gangguan organ dan sistim tubuh lainnya, diabetes dan hipertensi meningkatkan resiko terjadinya kebutaan melalui suatu penyakit yang dinamakan degenerasi makular (macular degeneration)

Staf ahli mata pada Divisi Vitreo-Retina Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Elviosa Sp. M mengatakan bahwa diabetes dan hipertensi pada dasarnya merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, tak terkecuali mata. Oleh karena itu, aliran darah ke mata menjadi terhambat, bahkan bisa terjadi pendarahan dalam mata.

Padahal mata merupakan organ dengan aliran darah terbanyak setelah ginjal. Selain itu pembuluh darah mata cenderung berukuran sangat kecil sehingga rentan mengalami kerusakan. Menurut Elviosa, mata juga merupakan organ yang paling sensitif terhadap perubahan kesehatan yang menimpanya.

“Mata berfungsi untuk melihat. Orang cenderung lebih cepat menyadari jika ada gangguan pada penglihatan mereka” Ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta Kamis kemarin (1/8/2013)

Degenerasi makular merupakan penyakit kebutaan yang disebabkan oleh kerusakan makula pada bola mata. Makula atau yang biasa dikenal dengan nama bintik kuning berfungsi untuk menyaring sinar yang merusak mata dengan mengikat radikal bebas yang dipancarkan oleh sinar biru. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan total pada manusia lanjut usia (manula)

Gejala yang ditimbulkan berupa penglihatan yang menjadi buram, adanya distorsi penglihatan, merasakan adanya blind-spot atau titik buta pada penglihatan secara keseluruhan dan warna obyek yang terlihat menjadi lebih pudar.

Elviosa mengatakan, yang penting diperhatikan oleh penderita diabetes dan hipertensi adalah untuk selalu menjaga kadar gula darah dan tekanan darahnya. Karena bila dibiarkan tetap tinggi berlarut-larut, maka akan mempercepat proses pengrusakan pembuluh darahnya, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya kebutaan.

Selain itu imbuhnya, diperlukan juga pemeriksaan organ-organ lain yang beresiko terkena komplikasi kedua penyakit itu. Salah satu pemeriksaan yang perlu dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan mata. Termasuk deteksi dini penyakit seperti degenerasi makular ini.

Dan upaya lain untuk mencegah kebutaan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, mengurangi berat badan dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan pigmen lutein dan zeaxantin yang merupakan anti-oksidan.

Selain degenerasi makular, penyakit diabetes disebutkan juga memiliki resiko komplikasi penyakit mata lainnya yakni diabetic retinopathy. Pada penyakit ini terjadi kerusakan pada retina mata yang juga berujung pada kebutaan.

Sumber: Kompas.com, Unoviana Kartika, Asep, Jum’at, 2 Agustus 2013

No comments:

Post a Comment