Saturday, May 9, 2020

5 NEGARA

5 Negara Ini Sudah Siap Uji Coba Vaksin Corona COVID-19 ke Manusia

Produksi vaksin Corona COVID-19 di beberapa negara dilaporkan telah berada dalam tahap siap untuk diuji pada manusia. Uji coba pada manusia pertama untuk mengevaluasi kandidat vaksin terhadap Virus Corona COVID-19, dilaporkan telah dimulai di Seattle, Amerika Serikat. 

Inggris juga dikatakan bakal menguji coba vaksin tersebut pada manusia di pertengahan pekan ini.

Negara selanjutnya adalah China, yang telah berada di tahap persetujuan pada tes terhadap manusia dalam tahap awal, untuk dua vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental. 

Selain Amerika Serikat, Inggris dan China, negara lainnya yang telah memiliki tahap uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 adalah Rusia, dimana pusat penelitian utama di negara itu mengkonfirmasi pada Presiden Vladimir Putin bahwa labnya siap untuk memulai uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental pada manusia di bulan Juni mendatang.

Negara kelima yang paling baru mengumumkan uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 pada manusia adalah Jerman, yang telah mendapatkan izin dari pemerintah negara tersebut. Berikut ini ulasannya:

1. Amerika Serikat

Uji coba manusia pertama untuk mengevaluasi kandidat vaksin terhadap Virus Corona COVID-19 telah dimulai di Seattle. Hal ini disampaikan oleh pejabat kesehatan AS pada Senin 16 Maret. Temuan ini kemudian meningkatkan harapan dalam perang global melawan penyakit tersebut.

Tetapi mungkin perlu satu tahun hingga 18 bulan sebelum vaksin Virus Corona COVID-19 dapat tersedia. Uji coba ini telah melewati lebih banyak fase uji coba untuk membuktikannya berhasil dan aman.

Melansir Channel News Asia, Selasa (17/3/2020), vaksin ini disebut mRNA-1273 dan dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator National Institutes of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

"Uji coba label terbuka akan mendaftarkan 45 sukarelawan dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun selama sekitar 6 minggu," kata NIH. "Peserta pertama menerima vaksin investigasi hari ini."

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk melawan penyakit Virus Corona COVID-19.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak," kata Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH, menggunakan nama teknis untuk virus yang diyakini berasal dari kelelawar

"Studi Fase 1 ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu."

Percobaan di Seattle ini akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda, yang diberikan oleh injeksi intramuskular di lengan bagian atas. Peserta akan  dimonitor untuk efek samping yang dirasakan seperti nyeri atau demam.

2. Inggris

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan pihaknya terus mengembangkan vaksin virus corona covid-19. Bahkan tengah pekan ini vaksin tersebut bakal diujicoba pada manusia.

Inggris menjadi salah satu negara terdampak besar pandemi virus corona covid-19. Hingga Rabu, (22/4/2020) ada 129.044 kasus positif dan menewaskan 17.337 orang.

Seluruh kegiatan di luar ruangan telah dihentikan oleh Pemerintah Inggris. Lockdown juga diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran virus.

"Dalam waktu normal ujicoba vaksin biasanya membutuhkan waktu setahun. Namun apa yang kita capai sekarang sungguh luar biasa," ujar Matt seperti dilansir Evening Standard.

"Kami mendukung maksimal apa yang dilakukan peneliti. Semoga saja vaksin virus corona covid-19 bisa diproduksi secara massal secepatnya," ujarnya menambahkan.

Di sisi lain Matt juga menegaskan sedang bekerja keras memenuhi permintaan APD dari petugas medis. Dia menyebut Pemerintah telah bekerja sama dengan 159 pabrik di Inggris dan ribuan lainnya masih menunggu persetujuan.

"Menjadi negara pertama yang bisa mengembangkan vaksin dengan berhasil sangat besar artinya. Itu sebabnya kami mengerahkan segalanya untuk penelitian ini," ujarnya.

"Saya juga bersyukur dengan pihak yang sudah bekerja sama dalam penyediaan APD. Apalagi beberapa pabrik punya skala yang besar untuk memproduksinya."

3. China

China telah menyetujui tes terhadap manusia dalam tahap awal untuk dua vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental, karena negara tersebut masih berjuang untuk menampung kasus impor dan mencegah adanya gelombang kedua COVID-19. 

Mengutip laman Al Jazeera, Rabu (15/4/2020), vaksin eksperimental sedang dikembangkan oleh unit Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing dan oleh Institut Produk Biologi Wuhan, sebuah afiliasi dari Grup Farmasi Nasional China milik negara.

Laporan Al Jazeera mengatakan Komisi Kesehatan Nasional China juga mengonfirmasi bahwa persidangan akan dilanjutkan.

4. Rusia

Kepala pusat penelitian utama Rusia mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa labnya siap untuk memulai uji coba manusia terhadap Virus Corona COVID-19 eksperimental pada bulan Juni mendatang.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (8/4/2020) Rinat Maksyutov, kepala Pusat Vrologi dan Bioteknologi Negara Vektor, mengatakan ia mengusulkan uji klinis fase pertama dari tiga vaksin mulai 29 Juni, pada 180 sukarelawan.

Maksyutov berbicara selama pertemuan tautan video antara Putin dan para kepala pusat penelitian terkemuka.

"Kelompok-kelompok sukarelawan telah dibentuk," katanya kepada Putin

Ia juga menambahkan bahwa banyak orang ingin mengambil bagian dalam uji coba tersebut.

"Kami telah menerima lebih dari 300 aplikasi."

Maksyutov mengatakan para ilmuwan di kompleks lab rahasia yang terletak di Koltsovo di luar kota Siberia Novosibirsk telah mengembangkan beberapa vaksin prototipe.

Tes saat ini sedang dilakukan pada tikus, kelinci dan hewan lain untuk menentukan vaksin Virus Corona mana yang paling menjanjikan.

Vektor merencanakan studi pra-klinis pada 22 Juni sebelum meluncurkan pengujian pada manusia. Tetapi percobaan manusia pertama dapat dimulai pada bulan Mei "jika kementerian kesehatan mengizinkannya".

Vektor memiliki teknologi platform vaksin yang telah diuji pada manusia untuk infeksi lain dan juga dapat digunakan untuk Virus Corona.

Otoritas dan perusahaan perkeretaapian Rusia, Russian Railways, akan menangguhkan hubungan kereta api internasional dengan negara tetangga. Hal itu dilakukan untuk mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19.

Layanan sepur Rusia dari dan ke Ukraina, Moldova dan Latvia akan ditunda mulai 17 Maret 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, bunyi pengumuman pada 15 Maret 2020, seperti dikutip dari Xinhua.

Keputusan itu dibuat setelah tiga negara Eropa mengumumkan penutupan lalu lintas kereta api, kata perusahaan mengatakan dalam dua pernyataan terpisah.

Penumpang yang terlanjur memesan tiket perjalanan bisa mendapatkan pengembalian uang di kantor layanan terdekat.

Rusia telah mengurangi banyak penerbangan ke negara-negara Eropa di tengah wabah virus corona.

5. Jerman

Pemerintah Jerman telah menyetujui uji klinis vaksin untuk mencegah COVID-19. Perusahaan asal Jerman BioNTech bakal melibatkan 200 orang sehat berusia 18-55 tahun dalam uji coba ini.

Nantinya, uji klinis kandidat vaksin ini bakal juga dilakukan pada lebih banyak orang. Termasuk mereka yang berisiko terpapar COVID-19 seperti mengutip The Independent, Kamis (23/4/2020).

Uji coba vaksin bernama BNT162 ini dilakukan BioNTech bersama dengan perusahaan farmasi raksasa Pfizer. Rencananya, BNT162 juga bakal dijajal di Amerika Serikat bila sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.

Saat ini banyak pihak yang berusaha membuat vaksin yang ampuh mencegah COVID-19. Di Inggris, uji klinis vaksin untuk COVID-19 pada manusia bakal dilakukan hari Kamis ini oleh peneliti dari Oxford University.

Cina juga kini tengah mengembangkan vaksin melawan COVID-19. Vaksin tersebut dikembangkan oleh perusahaan asal Beijing yakni Sinovac Biotech dan Wuhan Institute of Biological Products yang berafiliasi dengan China National Pharmaceutical Group.

 


No comments:

Post a Comment