Thursday, May 15, 2014

TENTANG MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS)

TENTANG MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS)

APA MERS ITU? APA GEJALA-GEJALA MERS?
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome CoronaVirus), sebelumnya dikenal sebagai Coronavirus Novel atau SARS-like virus, adalah anggota dari keluarga Coronavirus.
Coronaviruses biasanya menyebabkan penyakit pernafasan pada mamalia, termasuk manusia. Coronavirus bertanggung jawab untuk sekitar 1 dari 3 kasus flu biasa (common cold). MERS-CoV jauh lebih mematikan daripada Coronavirus lain yang dikenal sebelumnya.
Coronavirus dinamai seperti itu karena mereka memiliki gambaran mahkota pada permukaan mereka. 'Corona' dalam bahasa Latin berarti 'mahkota' atau 'halo'.
MERS-CoV merupakan strain Coronavirus yang relatif baru. Ia mulai membuat orang terjangkit di Timur Tengah pada tahun 2012 dan pertama kali diidentifikasi ketika seorang pria di Arab Saudi dirawat dengan gejala 'SARS-like' virus ini. Dia kemudian meninggal Juni 2012
Beberapa bulan kemudian, seorang pria dari Qatar menderita sakit dengan gejala yang sama sekembalinya dari perjalanannya ke Arab Saudi. Ia diterbangkan ke Inggris untuk perawatan lebih lanjut, dimana tes laboratorium mengkonfirmasi bahwa ia telah terinfeksi dengan MERS-CoV.
KASUS-KASUS MERS SAMPAI KINI
Per tanggal 7 April 2014, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menerima laporan tentang total 496 kasus yang telah dikonfirmasi melalui test laboratorium menderita infeksi MERS. Sebagian besar kasus-kasus ini (sejumlah 229) telah terjadi di Arab Saudi.
Kasus-kasus yang dikonfirmasi terinfeksi MERS telah dilaporkan dari negara-negara menurut benuanya berikut ini:
TIMUR TENGAH : Jordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Yaman
EROPA : Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris
AFRIKA : Mesir, Tunisia
AMERIKA : Amerika Serikat (USA)

APA SAJA TANDA DAN GEJALA INFEKSI MERS?

Tidak semua orang yang terinfeksi mengalami gejala, dengan perkataan lain beberapa individu mungkin terinfeksi dengan MERS-CoV namun tidak menderita sakit. Seorang yang terinfeksi MERS di Yordania tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Pasien terinfeksi mungkin memiliki tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:

·         Batuk-batuk

·         Berdahak

·         Sesak napas

·         Malaise - perasaan lemah dan tidak sehat

·         Sakit dada

·         Demam

·         Diare (dalam beberapa kasus)

·         Gagal ginjal (renal failure).

Dokter menggambarkannya seperti sakit flu dengan tanda-tanda dan gejala radang paru-paru (pneumonia). Laporan awal menggambarkan gejala sebagai mirip dengan yang ditemukan dalam kasus SARS-CoV (severe acute respiratory syndrome) Namun, infeksi SARS tidak menyebabkan gagal ginjal, tidak seperti halnya MERS-CoV.

APA SAJA PILIHAN PERAWATAN UNTUK INFEKSI MERS-CoV?

Menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centers for Disease Control and Prevention/CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada perawatan khusus untuk pasien yang terinfeksi MERS-CoV.

Apa yang dapat dilakukan oleh para dokter saat ini adalah memberikan perawatan medis yang suportif untuk membantu meringankan gejala. Perawatan suportif berarti memberikan pengobatan untuk mencegah, mengkontrol atau mengurangi komplikasi dan efek samping, serta berusaha untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien. Perawatan pendukung (terapi suportif) tidak meliputi perawatan atau perbaikan penyakit/kondisi.

APA KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG BERKAITAN DENGAN INFEKSI  MERS-CoV?

§  Pneumonia (radang paru-paru)
§  Kidney failure (gagal ginjal)
§  Kematian – lebih dari 60% pasien yang terinfeksi meninggal.
SIAPAKAH YANG LEBIH RENTAN TERHADAP INFEKSI DAN KOMPLIKASI?
Kelompok-kelompok orang berikut ini lebih rentan terhadap infeksi MERS-CoV dan komplikasinya:
·         Pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit/kelainan jantung
·         Penerima transplantasi organ yang berada dalam pengobatan imuno-supresif
·         Para pasien lainnya dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien cancer yang tengah menjalani pengobatan
·         Dari lebih enam puluh prosen kasus kematian karena infeksi MERS-CoV yang dikonfirmasikan sejauh ini, sebagian besar adalah laki-laki (dan ini terlalu dini untuk mengkonfirmasi bahwa laki-laki lebih rentan daripada perempuan)
SEBERAPA BERBAHAYANYA MERS-CoV DIBANDINGKAN SARS-CoV?
·         SARS-CoV lebih ditularkan melalui manusia daripada MERS-CoV. Namun, MERS-CoV lebih mematikan:
·         Lebih dari 60% orang yang terinfeksi dengan MERS-CoV sejauh ini telah meninggal

·         SARS-CoV memiliki tingkat kematian sekitar 10%.

·         Para ahli telah menengarai bahwa MERS-CoV lebih ditularkan melalui manusia di rumah sakit, tidak sebagaimana diduga sebelumnya, ditularkan melalui hewan

·         “Kami tahu sedikit tentang MERS-CoV - kita tidak tahu dari mana asalnya, para ahli percaya bahwa MERS berasal dari kelelawar. Tidak ada seorangpun yang cukup yakin berapa banyak orang yang terinfeksi tanpa gejala. Sampai ilmuwan mengetahui lebih banyak tentang strain virus baru ini, sangat sulit untuk menentukan apakah itu adalah ancaman bagi kesehatan masyarakat yang serius. Menurut Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO, '(MERS-CoV) adalah ancaman bagi seluruh dunia'.

BAGAIMANA SAYA DAPAT MELINDUNGI DIRI DARI INFEKSI MERS?

Karena tidak ada yang tahu apa sumber transmisi MERS-CoV, atau tepatnya bagaimana orang-orang menjadi terinfeksi atau bagaimana modus penularannya, maka siapapun yang mengatakannya belum dapat memberikan nasihat khusus pencegahan infeksi.

Apakah unta bisa menjadi reservoir untuk penyebaran coronavirus MERS? - Para peneliti dari Instutut Kesehatan Masyarakat Nasional Belanda (Dutch National Institute of Public Health) melaporkan dalam Lancet Infectious Diseases bahwa mereka menemukan jejak dari antibodi MERS-CoV pada unta di Kepulauan Canary Spanyol dan Oman. Penulis mengatakan penemuan mereka setidaknya bisa membantu merumuskan bagaimana virus itu ditularkan kepada manusia.

Jika anda berada di daerah yang dikenal telah memiliki kasus infeksi MERS-CoV, maka WHO, CDC dan HPA (Badan Perlindungan Kesehatan Inggris)) menyarankan orang mengambil langkah-langkah pencegahan untuk setiap jenis penyakit pernapasan, termasuk:
·         Menghindari kontak dengan orang-orang dengan gejala penyakit
·         Menjaga dan mempertahankan kebersihan tangan dengan baik
·         Hindari sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci alias kotor
·         Hindari makan daging mentah atau kurang matang
·         Pastikan bahwa air yang anda minum benar-benar bersih dan steril
Orang-orang yang menjadi sakit selagi dalam perjalanan harus menghindari kontak yang berdekatan dengan orang lain, mereka harus mengenakan masker medis , dan menutup hidung dan mulut dengan saputang, lipatan tissue selagi bersin (Pastikan itu  dibuang dengan benar setelah penggunaan).
Kecuali bila anda sedang merawat orang yang sakit dan terinfeksi dengan MERS, risiko tertular virus kecil, kata WHO. Namun, karena masih sangat sedikit yang diketahui tentang strain virus ini, saran atau rekomendasi apapun harus dipertimbangkan sebagai bersifat sementara.
Semoga bermanfaat
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 15 Mei 2014

Written by Christian Nordqvist - http://www.medicalnewstoday.com/articles/262538.php
Terjemah: Mimuk Bambang Irawan

No comments:

Post a Comment