Wednesday, May 21, 2014

TENTANG SAKIT KEPALA MIGRAIN

TENTANG SAKIT KEPALA MIGRAIN


APA MIGRAIN ITU? APA PENYEBAB MIGRAIN?

 

Migrain adalah sakit kepala yang parah dan menyakitkan yang sering didahului atau disertai dengan tanda peringatan sensorik seperti kilatan cahaya, bintik-bintik buta, kesemutan di lengan dan kaki, mual, muntah, dan meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara. Rasa sakit luar biasa yang dirasakan pada migrain dapat berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

 

Artikel ini meliput rincian penting tentang apa sakit kepala migrain itu, penyebabnya, tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan migrain, bagaimana migrain didiagnosis, cara untuk mengobati dan mencegah migrain dan kapan waktu yant tepat kita harus mempertimbangkan untuk pergi ke UGD (di Inggris disebut A&E = Accident and Emergency).


APA YANG DIMAKSUD DENGAN SAKIT KEPALA MIGRAIN?

Sakit kepala migrain merupakan hasil dari kombinasi pembesaran pembuluh darah dan pelepasan zat kimia dari serabut saraf yang mengitari pembuluh-pembuluh darah.

Selama serangan sakit ke[ala, satu arteri (namanya: arteri temporal) yang berada di luar tengkorak tepat di bawah kulit pelipis mengalami pembesaran. Hal ini menyebabkan pelepasan zat kimia yang menyebabkan peradangan, rasa sakit dan pembesaran lebih lanjut dari arteri itu.

Sakit kepala migrain menyebabkan sistem saraf simpatik untuk merespon dengan perasaan mual, diare dan muntah. Respon ini juga memperlambat pengosongan perut ke usus kecil (mempengaruhi penyerapan makanan), menurunkan sirkulasi darah (menyebabkan tangan dan kaki menjadi dingin) dan meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Menurut National Library of Medicine (Perpustakaan Kedokteran Nasional US), sekitar 12% orang Amerika menderita sakit kepala migrain. Perempuan jauh lebih berkecenderungan untuk menderita migrain dibanding laki-laki.
National Headache Foundation (Yayasan Sakit Kepala Nasional US) mengatakan bahwa lebih dari 37 juta orang Amerika menderita migrain. Ini adalah sakit kepala vaskular/pembuluh darah yang cenderung menyerang orang-orang di usia antara 15 dan 55 tahun. Sekitar tiga perempat dari semua penderita migrain memiliki riwayat keluarga dengan migrain.
Yayasan menambahkan bahwa kurang dari setengah dari semua penderita migrain telah didiagnosis secara tepat oleh institusi layanan kesehatan setempat. Migrain sering di salah-diagnosa sebagai “tension-type headache” atau “sinus headache.

APA PENYEBAB MIGRAIN?

 

Beberapa orang yang menderita migrain mampu dengan jelas mengidentifikasi pemicu atau faktor yang menyebabkan sakit kepala, tapi justru banyak yang idak mampu.

Potensi pemicu migrain termasuk:

  • Alergi dan reaksi alergi
  • Lampu-lampu yang terang benderang, suara keras dan bau atau parfum tertentu
  •  Stres fisik atau emosional
  • Perubahan dalam pola tidur atau tidur tidak teratur
  • Rokok atau paparan asap rokok
  • Melewatkan waktu makan tanpa makan atau puasa
  • Alkohol
  •  Fluktuasi siklus menstruasi, pil KB, fluktuasi hormon selama masa menopause
  • Sakit kepala yang terasa tegang (tension headache)
  • Makanan yang mengandung tyramine (anggur merah, keju yang diawetkan, ikan asap, hati ayam, buah ara, dan beberapa kacang-kacangan, monosodium glutamat (MSG), atau nitrat (seperti daging babi, hot dog dan salami)
  • Makanan lain seperti coklat, kacang, selai kacang, alpukat, pisang, jeruk, bawang, produk susu dan makanan difermentasi atau acar.

Pemicu tidak selalu menyebabkan migrain dan sebaliknya juga, menghindari pemicu tidak selalu mencegah terjadinya migrain.


APA SAJA TANDA DAN GEJALA MIGRAIN?

Gejala migrain dapat terjadi beberapa saat sebelum sakit kepala, segera sebelum selama sakit kepala dan setelah sakit kepala. Meskipun tidak semua serangan migrain sama, namun ada gejala khas yang meliputi:

  • Sakit kepala sedang sampai parah, biasanya terbatas pada satu sisi kepala, tapi bisa berpindah ke sisi lain pada migrain berikutnya
  • Sakit kepala cenut-cenut (cekot-cekot) dan nyeri
  • Sakit kepala bertambah bila melakukan aktivitas fisik
  • Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas biasa karena rasa sakit
  • Mual
  • Muntah
  • Meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara.

MIGRAIN DENGAN AURA

Banyak orang mengalami migrain dengan AURA sebelum atau selama sakit kepala, tapi kebanyakan tidak. Aura adalah gangguan persepsi seperti:

  • Pikiran atau perasaan bingung
  • Melihat sinar lampu yang aneh, kilatan atau berkedip
  • Melihat garis-garis dalam bidang penglihatan
  • Tampak bintik-bintik buta (area dalam bidang penglihatan yang gelap atau tidak ada gambar)  
  • Merasa ada peniti atau jarum di lengan atau kaki
  • Kekakuan pada bahu, leher, lengan dan kaki
  • Mencium bau yang tidak menyenangkan.

Menurut data National Health Service (Pelayanan Kesehatan Nasional UK), sekitar sepertiga dari orang-orang yang mendapatkan migrain juga mengalami Aura.
Ketika migrain dengan aura mempengaruhi penglihatan, pasien mungkin melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada, seperti tali-tali atau objek transparan, tidak melihat bagian-bagian dari objek di depan mereka, atau bahkan merasa seolah-olah bagian dari bidang penglihatan mereka muncul lalu hilang timbul
Pada umumnya pasien menggambarkan gangguan visual sebagai sensasi yang mirip dengan sensasi setelah difoto dengan flash kamera yang sangat silau, terutama jika ia langsung berjalan ke sebuah ruangan yang gelap.
Bagi banyak penderita migrain, munculnya aura merupakan peringatan, bahwa sakit kepala migraine akan segera menyerang.
Empat foto di bawah ini menunjukkan bagaimana penglihatan mungkin terpengaruh pada migrain dengan Aura.

Migraine Trust mengatakan bahwa Aura orang dewasa biasanya terjadi sebelum sakit kepala migrain muncul, tapi pada anak-anak Aura dan sakit kepala bisa terjadi pada waktu yang bersamaan.

Penderita migrain juga mungkin memiliki firasat yang disebut dengan prodroma yang bisa terjadi beberapa jam atau hari sebelum sakit kepala muncul. Firasat ini dapat berupa perasaan gembira atau semangat yang intens, keinginan untuk mengunyah permen, rasa haus, rasa kantuk, gampang marah, atau depresi


BAGAIMANA MIGRAIN DIDIAGNOSA?

Untuk mendiagnosis migrain dokter akan melihat riwayat medis keluarga dan memeriksa pasien untuk gejala yang dijelaskan di atas. The International Headache Society merekomendasikan “Kriteria 5, 4, 3, 2, 1” untuk mendiagnosa migrain tanpa aura. Yaitu berupa:

  • 5 serangan atau lebih
  • Yang lama serangannya 4 jam sampai 3 hari
  • Minimal 2 lokasi satu sisi, mengalami sakit kepala denyut, intensitas sedang sampai sakit parah, diperparah oleh atau penghindaran satu aktivitas fisik rutin
  • Setidaknya ada 1 tambahan gejala seperti mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, sensitif terhadap suara.

Tes seperti electroencephalography (EEG), computed tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang juga dapat dilakukan untuk memeriksa adanya:

  • Pendarahan dalam rongga tengkorak
  • Bekuan darah dalam selaput yang menutupi otak
  • Stroke
  • Pelebaran pembuluh darah di otak
  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan serebrospinal
  • Peradangan selaput otak atau tulang belakang
  • Penyumbatan sinus hidung (sinus nasalis)
  • Sakit kepala postictal (setelah stroke atau kejang-kejang)
  • Tumor

BAGAIMANA CARA PENANGANAN DAN PENCEGAHAN MIGRAIN?

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi migrain, Ucap dokter Robert Sheeler M.D dari Mayo Clinic, ini termasuk:

 

·         Cukup tidur

·         Mengurangi stres

·         Minum banyak air

·         Menghindari makanan tertentu

·         Latihan olah raga yang teratur.

 

Pengobatan migrain (abortive therapies) dan pencegahan (prophylactic therapies) berfokus pada menghindari pemicu, mengontrol gejala dan minum obat-obatan.

OBAT-OBATAN
Obat-obatan bebas seperti naproxen, ibuprofen, asetaminofen (parasetamol) dan analgesik lainnya seperti Excedrin (aspirin dengan kafein) sering merupakan terapi abortive yang pertama untuk menghilangkan sakit kepala atau secara substansial mengurangi rasa sakit.
Obat anti-emetika (anti-muntah) juga dapat digunakan untuk mengontrol gejala seperti mual dan muntah.
Agonis serotonin seperti sumatriptan mungkin juga bisa diresepkan untuk migrain yang parah atau untuk migrain yang tidak mempan dengan obat-obat bebas. Demikian pula, beberapa Inhibitor Reuptake Serotonin Selektif (SSRI) - antidepressants seperti tricyclics – bisa diresepkan untuk mengurangi gejala migrain meskipun mereka tidak mendapat ijin edar di semua negara untuk pengoabatan ini.
Kelas lain dari terapi abortive disebut Ergots (ergotamins), yang biasanya efektif jika diberikan pada tanda-tanda pertama migrain.
Obat lain juga telah digunakan untuk mengobati migrain seperti kombinasi barbitutat, parasetamol atau aspirin, dan kafein (Fioricet atau Fiorinal) dan kombinasi dari asetaminofen, dikloralphenazon dan isometheptene (Amidrine, Duadrin, dan Midrin). Jika muntah membuat obat-obatan sulit untuk dinelan, anti emetics kiranya perlu diresepkan
TERAPI PENCEGAHAN (PROPILAKSIS)
pencegahan migrain dimulai dengan menghindari hal-hal yang memicu kondisi ini. Tujuan utama dari terapi profilaksis adalah untuk mengurangi frekuensi, rasasakait dan durasi sakit kepala migrain dan meningkatkan efektivitas terapi abortive.
Ada beberapa kategori pengobatan pencegahan migrain, mulai dari perubahan diet dan latihan olah raga sampai peresepan obat. Beberapa di antaranya:

·         Resep beta blockers, antikonvulsan dan antidepresan
·         Botulinum toxin (Botox)
·         Herba dan vitamins seperti butterbur, ganja, koenzim Q10, feverfew, magnesium sitrat, riboflavin, B12, melatonin
·         Operasi saraf yang melayani otot corrugator supercilii dan saraf zygomatico-temporal di otak
·         Implantasi stimulator sumsum tulang belakang
·         Terapi oksigen hiperbarik
·         Koreksi penglihatan
·         Olah raga, tidur dan aktivitas seksual
·         Visualisasi dan self-hypnosis
·         Perawatan Chiropractic atau acupuncture
·         Diet khusus, seperti diet bebas gluten

Ada kemungkinan penderita akan mengalami sakit kepala karena obat berlebihan (Medication Overuse Headache = MOH), atau serangan sakit kepala balik (rebound) ketika minum obat-obatan terlalu banyak dalam upaya untuk mencegah migrain.


KAPAN SAATNYA MENDATANGI UNIT GAWAT DARURAT (UGD)?

Menurut AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality), satu bagian dari US Department of Health and Human Services, jika gejala migrain anda menjadi terlalu parah dan tak satu pun dari pengobatan yang efektif, anda dapat memutuskan untuk mendatangi UGD (Unit Gawat Darurat).

Jika Anda memutuskan untuk pergi ke UGD, jangan mengemudi sendiri menuju ke sana, ajaklah orang lain untuk mengantar anda.

Tanda dan gejala migrain kadang-kadang dapat menyerupai gejala stroke. Oleh karena itu segeralah langsung pergi ke rumah sakit bila:

  • Anda menderita sakit kepala yang sangat parah
  • Anda mengalami gangguan pergerakan, keseimbangan, penglihatan atau berbicara (pelo), dan gejala-gejala yang berbeda atau baru dari apa yang telah  anda alami sebelumnya pada serangan migrain anda
  • Anda mengalami sakit kepala disertai demam
  • Anda mengalami sakit kepala dengan rasa kaku leher kaku
  • Serangan sakit kepala anda mulai dengan tiba-tiba seperti geledek, terutama jika usia anda minimal 50 tahun.

Semoga bermanfaat

Terjemah: Mimuk Bambang Irawan

1 comment:

  1. Terima kasih untuk maklumat. Kami dari wong medical centre menggunakan tiga kaedah untuk masalah sakit kepala yang merupakan gabungan ubat herba , urut dan akupunktur. Untuk maklumat lanjut boleh hubungi kami di 0124520077 .

    ReplyDelete