Monday, September 8, 2014

MENGELOLA AMARAH - 10 CARA MENGENDALIKAN AMARAH

MENGELOLA AMARAH - 10 CARA MENGENDALIKAN AMARAH


Menjaga keseimbangan emosi anda bisa menjadi hal yang menantang. Gunakan tips sederhana di bawah ini guna mengelola kemarahan – dengan pernyataan-pernyataan yang selalu menggunakan kata 'AKU' -  agar emosi anda tetap terkendali

Apakah Anda tersulut ketika seseorang memotong jalan anda saat berkendara? Apakah tekanan darah anda naik ketika anak anda menolak untuk bekerja sama atau membangkang dan tidak menurut? Kemarahan adalah emosi yang normal dan bahkan sehat – tapi sangat penting untuk menangani masalah kemarahan itu dengan cara yang positif. Amarah yang tak terkendali dapat menjadi jalan pintas pada memburuknya kesehatan diri maupun hubungan yang anda jalin dengan siapapun.

Siapkah anda untuk mengendalikan kemarahan anda? Mulailah dengan mempertimbangkan 10 tips mengelola kemarahan berikut ini.

#1 - Berpikir sebelum berbicara

Pada saat situasi emosi panas, sangat mudah untuk mengatakan sesuatu yang akan anda sesali kemudian. Gunakan beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran anda sebelum mengatakan apapun – dan biarkan orang lain yang terlibat dalam situasi ini melakukan hal yang sama.

#2. Ekspresikan kemarahan setelah anda tenang

Segera setelah anda berpikir jernih, ungkapkan rasa frustrasi anda secara tegas tapi tidak secara konfrontatif. Nyatakan keprihatinan dan kebutuhan anda dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau berusaha untuk mengendalikan mereka.

#3. Lakukan beberapa latihan olah raga ringan

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres yang dapat menyebabkan anda untuk menjadi marah. Jika anda merasa bahwa keinginan untuk marah meningkat, pergilah berjalan-jalan atau jogging, atau habiskan beberapa waktu untuk melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan lainnya.

4. Ambil rehat sejenak

Rehat sejenak bukan hanya berlaku untuk anak-anak. Beri diri anda beberapa kali istirahat pendek sepanjang suatu hari yang cenderung terjadi stres. Menggunakan beberapa waktu yang tenang dapat membantu anda merasa lebih siap untuk menangani apa yang akan anda hadapi di depan tanpa menjadi jengkel atau marah.


#5. Carilah solusi yang memungkinkan


Dari pada berfokus pada apa yang membuat anda marah, lebih baik memikirkan bagaimana menyelesaikan masalahnya saat itu juga. Apakah kamar anak anda yang berantakan membuat anda bete? Tutuplah pintu kamarnya. Apakah pasangan anda setiap malam terlambat untuk makan malam? Ya, undurkan saja jadwalkan makan malamnya beberapa menit atau jam, atau anda bisa setuju untuk makan sendiri beberapa kali dalam seminggu. Selalu ingatkan diri sendiri bahwa kemarahan tidak akan menyelesaikan sesuatu persoalan, bahkan mungkin hanya membuatnya lebih buruk.


#6. Gunakan selalu kata 'AKU'


Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan lawan bicara – yang hanya akan menambah ketegangan – gunakan kata 'Aku' untuk menjabarkan masalahnya. Gunakan cara terhormat dan spesifik pada persoalannya. Misalnya, katakan, 'Saya kecewa bahwa anda meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan,' bukan, 'Anda bisanya cuma shopping saja tidak becus melakukan pekerjaan rumah tangga apapun'


#7. Jangan memelihara rasa dendam


Memberi maaf adalah alat yang ampuh. Jika anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya mendesak keluar perasaan positif dari dalam diri anda, maka anda mungkin merasa diri ditelan oleh kepahitan atau rasa ketidakadilan anda sendiri. Tetapi jika anda dapat memaafkan seseorang yang membuat anda marah, anda berdua bisa belajar dari situasi itu. Tidaklah realistis untuk mengharapkan setiap orang berperilaku persis seperti yang anda inginkan sepanjang waktu.


#8. Gunakan guyonan untuk melepaskan ketegangan


Guyonan dapat membantu meredakan ketegangan. Gunakan humor untuk membantu anda menghadapi apa yang menjadi sumber kemarahan anda, maupun bila mungkin, harapan anda yang tidak realistis tentang bagaimana segala sesuatu akan terjadi. Hindari sarkasme, karena dapat menyakiti perasaan dan membuat segalanya bertambah buruk.


#9. Melatih keterampilan relaksasi

Ketika emosi anda tersulut, gunakan ketrampilan relaksasi. Praktekkan latihan pernafasan dalam, membayangkan pemandangan yang tenang dan damai atau mengulang kata atau ungkapan yang menenangkan, seperti, 'tenang' atau ‘santai’. Anda juga dapat mendengarkan musik, menulis dalam jurnal atau melakukan beberapa pose yoga atau apapun yang bisa mendorong relaksasi.

#10. Mengetahui kapan saatnya untuk mencari bantuan

Belajar untuk mengendalikan kemarahan merupakan tantangan bagi semua orang. Pertimbangkan untuk mencari bantuan bagi masalah kemarahan jika kemarahan anda tampaknya lepas kendali, yang menyebabkan anda melakukan hal-hal yang disesali kemudian atau menyakiti orang-orang di sekitar anda.

Semoga bermanfaat

Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 7 September 2014

No comments:

Post a Comment